Lisna Menebar Ancaman
01 Juli 2008 | Label: Pos Kupang Cup 2005 | |DI luar prediksi, 'anak-anak baru' PS Lisna Kupang dengan mudah membantai 'seniornya' PS Lambada Kampung Solor 4-1 dalam lanjutan invitasi sepakbola Dji Sam Soe-Pos Kupang Cup I di Stadion Oepoi- Kupang, Senin (22/8) petang. Dengan kemenangan tersebut, Lisna menebar ancaman bagi tim-tim lainnya di Grup B.
Lisna membuka keunggulan lewat pemain pengganti, Almeida da Concecao menit ke-26 dan 34 diikuti gol Katon menit ke-38 dan Johni lima menit menjelang bubaran. Sementara satu-satunya gol Lambada dicetak Dargo menit ke-43.
Kemenangan tersebut membuat Lisna menduduki puncak klasemen sementara Grup B dengan tiga poin diikuti QFC BTN dan Sandelwood yang baru akan bertanding hari ini, Selasa (23/8). Sementara PS Lambada terpuruk di posisi buntut.
Lambada yang menurunkan Ton, Yono, Ivan, Baskoro, Joe, Marthen, Harley, Robson, Aje, Dargo dan Ibnuh menguasai permainan di lima menit pertama. Duet Harley dan Robson beberapa kali melakukan pergerakan mematikan yang membuat libero Lisna, Oscar Markus harus menerapkan strategi sapu bersih.
Di menit ke-19 sebuah aksi individu dari Harley berhasil melewati hadangan Oscar dan Markos. Namun, Harley yang hanya berhadapan dengan kiper Lisna, Petrus Malaikosa gagal mencetak gol. Pengalaman matang yang diitampilkan mantan kiper PSK Kupang ini membuat sontekan Harley berhasil diamankan.
Beberapa saat kemudian, cedera yang menimpa Tabikir membuat pelatih Lisna, Zeth Adoe menggantikannya dengan Alemida. Spekulasi Zeth memasukkan Almeida terbukti manjur. Dengan terus memberikan arahan dari tepi lapangan, Lisna berhasil memecah kebuntuan.
Serangan yang dibangun melalui Digo Maradona berhasil menciptakan kemelut di depan gawang Lambada. Kiper Lambada, Ton sebenarnya berhasil menepis bola tendangan Digo, namun bola jatuh tepat di kaki Almeida sehingga dia dengan mudah mencetak gol. Delapan menit kemudian, Almeida yang bergerak dari lini kedua kembali menambah gol. Kedudukan 2-0 untuk Lisna bertahan hingga turun minum.
Pada pertandingan kedua yang dipandu Wasit Herman Willa dibantu Abe Kadja dan Alberth Lisnahan itu, Lambada melakukan sejumlah pergantian. Yono, Ivan dan Marthen diganti dengan Arif, Him dan Deslan. Tidak hanya itu, kalau sebelumnya Harley menjadi striker, posisinya digantikan Ibnuh. Harley ditarik agak ke tengah.
Namun pergantian pemain dan perubahan posisi tersebut ternyata menjadi bumerang bagi anak-anak asal Kampung Solor, Kupang ini. Pertandingan baru berjalan tiga menit, giliran striker Lisna, Katon yang menambah keunggulan timnya. Namun, gol tersebut tidak bertahan lama karena lima menit kemudian, Ibnuh berhasil memperkecil kedudukan menjadi 3-1 lewat sundulannya.
Gol Ibnuh tidak membuat suhu pertandingan berubah. Kehabisan stamina membuat kedua tim seperti enggan menyerang. Masuknya Johni menggantikan Digo di pertengahan babak kedua ternyata mujarab. Johni lewat aksi solo run berhasil melewati hadangan pemain belakang Lambada untuk dengan mudah menaklukkan Ton. Kedudukan 4-1 bertahan hingga akhir pertandingan.
Pelatih Lisna, Zeth Adoe puas dengan hasil tersebut. Meski tidak mau berkomentar banyak, namun Zeth mengatakan kalau tim yang baru dibentuknya masih perlu waktu untuk saling mengenal. "Mereka adalah anak-anak baru, sehingga belum saling mengenal tipe permainan. Meski demikian, saya bangga karena mereka mendengar instruksi saya," ujar pelatih kelahiran Wolowaru, Kabupaten Ende tersebut.
Zeth mengaku kemenangan tersebut membuatnya lebih santai menatap pertandingan ke depan. "Saya optimis target delapan besar akan tercapai. Mungkin dengan hasil ini saya sudah bisa menemukan pola dan apa yang harus dilakukan," ujarnya.
Sementara pemain Lambada, Harley tidak bisa mengembunyikan kekecewaannya. Harley yang tidak menyangka akan kalah telak, berjanji tampil lebih baik dalam dua pertandingan terakhir melawan QFC BTN dan Sandelwood. "Dua pertandingan terakhir harus dimenangkan agar kami lolos ke putaran kedua," ujarnya. (eko)
Lisna membuka keunggulan lewat pemain pengganti, Almeida da Concecao menit ke-26 dan 34 diikuti gol Katon menit ke-38 dan Johni lima menit menjelang bubaran. Sementara satu-satunya gol Lambada dicetak Dargo menit ke-43.
Kemenangan tersebut membuat Lisna menduduki puncak klasemen sementara Grup B dengan tiga poin diikuti QFC BTN dan Sandelwood yang baru akan bertanding hari ini, Selasa (23/8). Sementara PS Lambada terpuruk di posisi buntut.
Lambada yang menurunkan Ton, Yono, Ivan, Baskoro, Joe, Marthen, Harley, Robson, Aje, Dargo dan Ibnuh menguasai permainan di lima menit pertama. Duet Harley dan Robson beberapa kali melakukan pergerakan mematikan yang membuat libero Lisna, Oscar Markus harus menerapkan strategi sapu bersih.
Di menit ke-19 sebuah aksi individu dari Harley berhasil melewati hadangan Oscar dan Markos. Namun, Harley yang hanya berhadapan dengan kiper Lisna, Petrus Malaikosa gagal mencetak gol. Pengalaman matang yang diitampilkan mantan kiper PSK Kupang ini membuat sontekan Harley berhasil diamankan.
Beberapa saat kemudian, cedera yang menimpa Tabikir membuat pelatih Lisna, Zeth Adoe menggantikannya dengan Alemida. Spekulasi Zeth memasukkan Almeida terbukti manjur. Dengan terus memberikan arahan dari tepi lapangan, Lisna berhasil memecah kebuntuan.
Serangan yang dibangun melalui Digo Maradona berhasil menciptakan kemelut di depan gawang Lambada. Kiper Lambada, Ton sebenarnya berhasil menepis bola tendangan Digo, namun bola jatuh tepat di kaki Almeida sehingga dia dengan mudah mencetak gol. Delapan menit kemudian, Almeida yang bergerak dari lini kedua kembali menambah gol. Kedudukan 2-0 untuk Lisna bertahan hingga turun minum.
Pada pertandingan kedua yang dipandu Wasit Herman Willa dibantu Abe Kadja dan Alberth Lisnahan itu, Lambada melakukan sejumlah pergantian. Yono, Ivan dan Marthen diganti dengan Arif, Him dan Deslan. Tidak hanya itu, kalau sebelumnya Harley menjadi striker, posisinya digantikan Ibnuh. Harley ditarik agak ke tengah.
Namun pergantian pemain dan perubahan posisi tersebut ternyata menjadi bumerang bagi anak-anak asal Kampung Solor, Kupang ini. Pertandingan baru berjalan tiga menit, giliran striker Lisna, Katon yang menambah keunggulan timnya. Namun, gol tersebut tidak bertahan lama karena lima menit kemudian, Ibnuh berhasil memperkecil kedudukan menjadi 3-1 lewat sundulannya.
Gol Ibnuh tidak membuat suhu pertandingan berubah. Kehabisan stamina membuat kedua tim seperti enggan menyerang. Masuknya Johni menggantikan Digo di pertengahan babak kedua ternyata mujarab. Johni lewat aksi solo run berhasil melewati hadangan pemain belakang Lambada untuk dengan mudah menaklukkan Ton. Kedudukan 4-1 bertahan hingga akhir pertandingan.
Pelatih Lisna, Zeth Adoe puas dengan hasil tersebut. Meski tidak mau berkomentar banyak, namun Zeth mengatakan kalau tim yang baru dibentuknya masih perlu waktu untuk saling mengenal. "Mereka adalah anak-anak baru, sehingga belum saling mengenal tipe permainan. Meski demikian, saya bangga karena mereka mendengar instruksi saya," ujar pelatih kelahiran Wolowaru, Kabupaten Ende tersebut.
Zeth mengaku kemenangan tersebut membuatnya lebih santai menatap pertandingan ke depan. "Saya optimis target delapan besar akan tercapai. Mungkin dengan hasil ini saya sudah bisa menemukan pola dan apa yang harus dilakukan," ujarnya.
Sementara pemain Lambada, Harley tidak bisa mengembunyikan kekecewaannya. Harley yang tidak menyangka akan kalah telak, berjanji tampil lebih baik dalam dua pertandingan terakhir melawan QFC BTN dan Sandelwood. "Dua pertandingan terakhir harus dimenangkan agar kami lolos ke putaran kedua," ujarnya. (eko)