Logika Teror, Logika Bola

14 Agustus 2009 | Label: | 0 komentar |

Oleh A.A. Ariwibowo

"JANGAN biarkan dia hidup. Bunuh dan bunuh!", demikian teriakan membahana di atmosfer bola dari para pendukung satu kesebelasan untuk menghabisi dan menamatkan riwayat musuh bebuyutannya.

Bunuh satu orang, dan buatlah seribu orang ketakutan. Ini logika teror, karena di sana termuat momen kematian dan kekerasan.

Daulat membunuh lawan - dalam sepak bola - tampil sebagai pengejawantahan perang. Dideskripsikan bahwa sebelas orang bersenjatakan pedang plus tameng digambarkan sebagai skuad petarung. Lawan menghadang, bayarannya kontan, "Serang dan serang. Lesakkan bola ke gawang lawan".

Darah sebelas orang tersirap, masing-masing kesebelasan siap saling beradu kuat. Ini logika bola, tersimpan momen "survival". Menurut filsuf Elias Canetti, bentuk paling rendah dari "survival" adalah membunuh.

Baik logika teror maupun logika teror merujuk kepada pedagogi perang yang berbunyi, jangan melihat musuh sebagai musuh pribadi melainkan musuh kolektif. Ada defisit jiwa dari manusia-manusia nihilistis baik dalam logika teror maupun dalam logika bola. Ada momen konfrontasi.

Teror membalut ledakan bom di Hotel JW Marrriott dan Hotel Ritz-Carlton, Mega Kuningan, Jakarta, Jumat pagi (17/7). Manchester United membatalkan jadwal turnya untuk bertemu dan berlaga dengan tim Indonesia All-Star di Jakarta, yang diagendakan berlangsung Senin (20/7).

Pecinta sepak bola Indonesia menelan pil kekecewaan. Terbentang tiga kata, "Selamat Tinggal Jakarta", seperti dikutip dari sebuah harian nasional. Logika teror, logika bola. 

Rencananya, Wayne Rooney dan kawan-kawan akan menginap di Hotel Ritz-Carlton, Jakarta, setelah menyelesaikan laga di Kuala Lumpur, Malaysia. Di Jakarta, bom meledak. Di Kuala Lumpur, Manajer Setan Merah Alex Ferguson menggelar jumpa pers. "Mengejutkan bagi kami semua. Kami baru menerima berita itu saat kami mendarat (di Kuala Lumpur)," katanya. Ujung-ujungnya, MU membatalkan kunjungan ke Jakarta.

Sebuah gambar melukiskan kekecewaan manajer asal Skotlandia itu. Satu tangannya menyangga kepala dan menutup mata. Warta tubuh yang melukiskan kekecewaan. Malang tak kuasa ditolak, duka tak kuasa direnggut. Perwakilan Pro Events di Indonesia, John Merritt menambahkan, manajemen MU membatalkan laga di Indonesia, karena alasan keamanan.

Setali tiga uang, CEO United, David Gill menyebutkan, "Keputusan sudah dibuat tim dan itu sudah mempertimbangkan banyak hal, terutama keselamatan pemain dan tim keseluruhan." Ketika menjawab logika teror, Ferguson dan Merritt bersama Gill, sama-sama memberi makna humaniora.

Dalam buku berjudul Memahami Negativitas, Diskursus tentang Massa, Teror dan Trauma, staf pengajar STF Drijarkara, F. Budi Hardiman menulis, kekerasan adalah penegasan-apa adanya, sementara rasionalitas adalah penegasan-diri dengan jalan putar. Diibaratkan bahwa seekor anjing yang jinak adalah nista dan rendah di hadapan anjing-anjing liar di rimba raya.

Logika teror merayakan kematian. Logika bola menziarahi kehidupan. Logika teror melahirkan manusia nihilistis, karena memeluk ketiadaan dan kehampaan. Logika bola memanggungkan manusia yang menghidupi pengharapan.

Baik logika teror maupun logika bola memandang Dunia menjadi tidak ramah (unheimlich). Meski dalam kematian (logika teror) dan dalam kekalahan (logika bola), manusia mendapati dirinya sunyi. Kebebasan manusia menjadi kebebasan menuju kematian (Freiheit-zum-Tode).

Logika bola, dapat diterjemahkan" dalam kehidupan remaja sebagai kesediaan mendengarkan sesama remaja yang sedang merasakan kesunyian. Warta romantisnya: Ketika dirimu sedang mengalami sakit hati, jangan coba menyembunyikannya.

Sebaliknya, gunakan kesempatan untuk mencurahkan perasaanmu kepada orang lain. Berada bersama orang lain ketika sedang menderita kerapkali dapat menghibur diri dan menyehatkan gizi jiwa.

Logika teror, memilih jalan bunuh diri sebagai akhir dari pengharapan. Menurut sosiolog Emile Durkheim, bunuh diri anomik menyeret seseorang kepada pandangan hidup yang seolah-olah kosong.

Padahal, ziarah hidup gegap gempita dengan keriangan dan kecerahan seperti matahari yang terbit dari Timur dan terbenam dari Barat. Sementara, bunuh diri egoistik menyeret individu ke dalam jurang kesepian yang menekan.

Logika remaja, mengamini kredo bahwa jangan bersedia menjadi korban rasa bete orang lain. Remaja yang merasa bete cenderung bersikap negatif, cepat bereaksi dan suka bertengkar. Rasa bete memunculkan sikap sinis, mengucapkan hal-hal menyakitkan dan menyalahkan orang lain.

Logika teror, logika bola dan logika remaja mengerucut kepada satu hukum manusia, "suasana hati yang buruk menipu hati kita semua. Begitu mengenali kekuatan suasana hati yang menipu itu, maka diri ini bisa melihat apa yang sebenarnya terjadi. Semua orang bersikap aneh ketika suasana hatinya sedang buruk".

Ketiga logika itu menunjuk kepada "sang survivor". Nah, dalam buku Leviathan, filsuf Thomas Hobbes menulis bahwa setiap orang adalah pelaku potensial sekaligus korban potensial dari sebuah kekerasan. (antara)
Read More...

Sikka United Pertahankan Gelar

04 Juli 2009 | Label: | 0 komentar |

BERMAIN tanpa dua pilar utama, Mariano dan Elson Rodja, Sikka United berhasil mempertahankan gelarnya sebagai juara turnamen sepakbola antar-klub se- Kabupaten Sikka. Pada partai final di Stadion Gelora Samador da Cunha Maumere, Rabu (1/7/2009), Sikka United menang adu penalti atas PS Centrum, 8-7. Penentuan kemenangan lewat adu penalti setelah bermain imbang 4-4 dalam waktu normal dan waktu tambahan.

Pertandingan ini merupakan final ideal yang mempertemukan dua tim yang cukup berpengalaman dan dua pelatih muda berbakat untuk beradu strategi. Tertinggal lebih dulu pada menit kesepuluh melalui aksi striker senior PS Centrum, Yano Fernandes, Sikka United asuhan Fremi Mary mencoba membangun serangan dengan pergerakan bola yang lebih terkontrol.

Menit ke-25, Agus Ben yang bermain menggantikan Mariano yang tidak bisa turun karena cedera, lolos dari jebakan off-side untuk menyamakan kedudukan. Dua menit kemudian, Agus Ben kembali membobol gawang Alvin Rajalewa. Kedudukan 2-1 bertahan hingga turun minum.

Saat babak kedua baru berjalan enam menit, gelandang Sikka United, Faisal Kelen memperbesar keunggulan menjadi 3-1. 

Melihat kondisi ini, pelatih PS Centrum, Fredi MBW, mengambil keputusan menarik Ridho yang tidak tampil maksimal pada babak pertama dan menggantikannya dengan Rocky. Rocky benar-benar membawa angin segar bagi teman-temannya, dalam menghidupkan barisan tengah yang sempat dikuasai Rian Djogo dkk. Lima menit setelah masuknya Rocky, Centrum memperkecil ketinggalan menjadi 2-3. Menit ke-70, Sipri Linggo kembali membuat gol bagi Centrum untuk menyamakan kedudukan menjadi 3-3 setelah lolos dari jebakan off- side.

Sikka United kembali unggul 4-3 pada menit ke-72, lewat gol Angelo. Namun keunggulan ini tidak bertahan lama, karena empat menit kemudian Alfred kembali membuat gol bagi Centrum untuk menyamakan kedudukan. Wasit Linus Mitan memberikan waktu tambahan, namun tidak ada lagi gol yang tercipta. Saat adu penalti, Sikka United sukses mengalahkan Centrum.

Ketua Harian PSSI Sikka, Stef Edison saat penutupan mengatakan, kompetisi tersebut sebagai ajang seleksi pemain yang akan dibawa ke El Tari Memorial Cup (ETMC) 2009. Turnamen ditutup secara resmi oleh Asisten Pemerintahan Sekab Sikka, Melkior Gedo, S.H, mewakili Bupati Sikka, Drs. Sosimus Mitang. (bb)
Read More...

PSSI NTT Batasi Usia Pemain

| Label: | 0 komentar |

PENGURUS Propinsi (Pengprop) PSSI NTT telah menetapkan petunjuk teknis (Juknis) untuk pekan olahraga (Por) daratan tahun 2009. Salah satu persyaratan yang harus dipenuhi peserta adalah batasan usia pemain maksimal 21 tahun. Demikian diinformasikan Sekretaris Pengprop PSSI NTT, Drs. Lambert Tukan, M.M, di Kupang, Senin (29/6/2009).

"Juknis cabang sepakbola untuk Por Daratan sudah saya serahkan ke KONI Propinsi NTT untuk kemudian dilanjutkan ke panitia Por Daratan. Tidak ada yang istimewa dari juknis tersebut karena semuanya sesuai aturan PSSI. Hanya usia pemain kami batasi, yakni maksimal 21 tahun. Tujuannya, selain sebagai pembinaan juga untuk persiapan menghadapi pra PON XVIII 2010," jelas Lambert Tukan.

Terkait pelaksanaan El Tari Memorial Cup (ETMC) 2009, Lambert mengatakan, rapat pemantapan panitia, peserta dan pengprop akan dilaksanakan di Bajawa- Ngada, 3 Juli mendatang. "Rapat pemantapan tanggal 3 Juli sesuai waktu luang dari Pak Gubernur, karena beliau akan langsung hadir. Sementara batas akhir pendaftaran pemain tetap tanggal 6 Juli," jelas Lambert.

26 Pemain PSKK
Tim pelatih PS Kota Kupang (PSKK) menetapkan 26 pemain yang akan dibawa ke ETMC 2009. "Tim pelatih sudah menetapkan 26 pemain. Jumlah ini masih bisa dikurangi satu atau dua minggu ke depan. Namun kalau semua pemain bisa menunjukkan kualitas yang bagus, bisa saja dibawa semua," jelas manajer PSKK, Felix Dando.

Adapun 26 pemain PSKK tersebut, yakni kiper: Dodi Lisnahan, Adrianus Paty, Ade Sjan. Belakang: Yohanes Ie, Ardiansyah Falendra, Lexi Tetun, Yustinus Jabur, Didier Saelana, Yohanes Wawi, Frans Fanggidae. Tengah: Sulaeman Frare, Dicky Lapitonung, Yovianus Binggo, Yulius Bai, Faisal Falendra, Ferdinan Kaka, Abdul Qadar Burhan, Mariano Soares, Charles Lapaan, Hilarius Nio, Kevin Samiun. Depan: Ahmad Kikong, Ferdy Pere, Ibnu Sanda, Ilham, Adrianus Leki. (eko)
Read More...

Persesba Panggil 22 Pemain

| Label: | 0 komentar |

MENJELANG pelaksanaan turnamen sepakbola El Tari Memorial Cup (ETMC) 2009 di Kabupaten Ngada, pengurus persatuan sepakbola Sumba Barat (Persesba) telah memanggil 22 pemain untuk berlaga di turnamen bergengsi antara perserikatan se-NTT itu. 

Para pemain dalam waktu dekat akan diasramakan untuk menjalani proses latihan secara baik dan terjadwal. Demikian disampaikan pengurus Persesba Sumba Barat, Daniel, di Waikabubak, Rabu (1/7/2009). 

Daniel yang menjabat bendahara Persesba Sumba Barat dan Camat Wanokaka ini, mengatakan, para pemain dijaring dari turnamen Camat Kota Cup belum lama ini. 

Keikutsertaan Persesba Sumba Barat pada ETMC, katanya, untuk memeriahkan turnamen ini. Menurut Daniel, Persesba Sumba Barat tidak memiliki target muluk-muluk meraih juara pada turnamen tersebut, tetapi berusaha keras menampilkan permainan terbaik sehingga penonton merasa terhibur. 

Pantauan Pos Kupang di Waikabubak, saat ini pelatih Persesba Sumba Barat, Hani Boro dan Faruk Algadri, mulai memberikan latihan kepada pemainnya. Menurut Hani Boro, dalam sehari mereka duakali latihan, yakni pagi dan sore. Hani Boro mengatakan, latihan ini sangat penting guna mempersiapkan pemain secara fisik dan mental sebelum bertanding. 

Dikatakannya, timnya tidak memasang target juara tetapi akan berusaha sebaik mungkin menampilkan permainan terbaik. Dia juga membekali para pemain agar menjunjung tinggi sportivitas selama bertanding dan tetap menjaga kekompakan agar permainan secara tim berjalan sesuai harapan. (pet)
Read More...

Menanti Kepengurusan PSSI Kota Kupang

04 Juni 2009 | Label: | 0 komentar |

FORUM musyawarah PSSI Kota Kupang akhirnya secara aklamasi memilih Drs. Daniel Hurek untuk menjadi ketua untuk masa bakti 2009-2013. Tugas pertama yang harus dilakukan Daniel Hurek adalah menyusun struktur organisasi kepengurusannya. Kabinetnya sudah harus terbentuk dalam waktu secepatnya agar program kerja segera dibahas.

Terpilihnya Daniel Hurek melalui forum musyawarah merupakan berita yang cukup menggembirakan. Pasalnya, lebih dari dua periode kepengurusan, PSSI Kota Kupang tidak pernah melaksanakan musyawarah. Padahal, sesuai anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) KONI, sebagai induk organisasi olahraga, paling lambat enam bulan cabang olahraga yang sudah habis masa kepengurusannya sudah harus menggelar musyawarah. Bila tidak dilaksanakan, maka cabang olahraga tersebut dibekukakan. Artinya, dia tidak boleh menggelar even, apalagi mengikuti even.

Pernyataan optimisme dari Daniel Hurek saat musyawarah bahwa sepakbola Kota Kupang akan kembali menguasai sepakbola NTT sudah cukup bagus. Dia ingin semua pencinta sepakbola bahu- membahu mendukungnya untuk memajukan sepakbola. Tak heran kalau dia kemudian memilih Manek Thedens, Felix Dando, Melkisedek Lado Madi dan Pieter Fomeni untuk menemaninya dalam menyusun kepengurusan PSSI Kota Kupang. Dia ingin mendapat masukan siapa-siapa yang punya kepedulian terhadap sepakbola dan bagaimana melakukannya.

Tapi, jangan cepat berpikir bahwa itu akan berjalan dengan mulus. Penentuannya ada pada penentuan nama-nama pengurusnya. Salah memilih, maka jangan harap Daniel Hurek bisa memenuhi ambisinya untuk menjadikan Kota Kupang tim paling disegani dalam sepakbola NTT. Salah memilih, warisan pengurus lama yang tidak pernah menggelar even, tidak memiliki program yang pasti, kepengurusan yang jelas akan kembali terulang. Kalau ini yang terjadi, Daniel Hurek harus siap menerima kritik dan protes dari bolamania Kota Kupang.

Pencinta sepakbola Kota Kupang sebenarnya sudah tahu siapa yang layak masuk menjadi pengurus. Mereka tahu siapa yang lebih layak menjadi pengurus ketimbang menjadi pemain. Mereka tahu siapa yang hanya bisa menjadi pelatih, tapi tidak bisa mengatur manajemen organisasi. Mereka juga tahu, siapa yang memiliki ambisi untuk menjadi pengurus karena kepentingan politik masa depan. Yang lebih gila lagi, ada yang mengaku mengetahui kalau ada orang yang berambisi menjadi pengurus karena 'duit.'

Kita tidak boleh pesimis terhadap hal-hal ini. Kalau kita merasa bahwa masa lalu sudah salah melangkah, kita semua tentu tak ingin mengulangi kesalahan yang sama. Semua ingin wajah sepakbola Kota Kupang berubah. Kita ingin Kota Kupang bisa memiliki tim yang tidak hanya bisa bermain di level antar- perserikatan tapi sampai level nasional. Asal tahu saja, dari semua propinsi di Indonesia, hanya NTT saja yang tidak memiliki tim di Divisi I, apalagi Liga Utama, Liga Super maupun Coppa Indonesia.

Jawaban dari semua keinginan tersebut hanya satu, yakni turnamen atau kompetisi harus segera digelar. Selama ini, di Kota Kupang sudah ada beberapa turnamen seperti Dji Sam Soe-Pos Kupang Cup, Faperta Cup, Fosmab Cup, Angkasa Pura I Cup dan lainnya. Namun, semua turnamen ini belum ditata atau masuk menjadi agenda resmi PSSI. Penyelenggara masih berdiri sendiri, meski aturan pelaksanaannya sudah sesuai dengan pedoman PSSI. Ini belum termasuk turnamen-turnamen futsal yang digelar organisasi swasta ataupun instansi-instansi.

Terdaftarnya 24 kesebelasan menjadi anggota PSSI Kota Kupang sudah merupakan potensi yang harus dimanfaatkan. Kompetisi dengan menggunakan sistem divisi harus segera dilakukan. Tim- tim yang terdaftar tersebut harus segera diseleksi agar mendapatkan klub divisi utama dan divisi lain di bawahnya. Kalau kompetisi bisa dilaksanakan, semua sektor kehidupan masyarakat akan ikut bergerak. Tukang ojek dan angkutan kota akan mendapatkan penumpang, pedagang kaki lima bisa mendapatkan lahan baru mencari nafkah, masyarakat pun akan memiliki tempat alternatif mencari hiburan.

Di dalam benak Daniel Hurek, tentu sudah ada nama-nama yang layak mendampinginya. Kita berharap, masukan-masukan yang diterimanya adalah untuk perubahan atau bukan untuk status quo. Apakah Daniel Hurek nantinya akan salah memilih? Ataukah dia nanti benar-benar akan sanggup membawa PSSI Kota Kupang menjadi barometer sepakbola NTT? 

Satu catatan terakhir, jangan terlalu lama mempolemikkan atau berdebat tentang siapa yang layak menjadi pengurus. Tentukan secepatnya, karena sebentar lagi El Tari Memorial Cup akan digelar di Kabupaten Ngada. Waktu satu bulan, sangat sempit untuk mempersiapkan tim menuju event paling bergengsi di NTT ini. **
Read More...

Sebuah Catatan Untuk PSKK

| Label: | 0 komentar |

Oleh: Sipri Seko

SETELAH
berpisah dari PS Kupang (PSK), PS Kota Kupang (PSKK) baru resmi memiliki kepengurusan pada tahun 2003. Kepengurusan itu pun dibentuk hanya sementara, 'menyelamatkan' PSKK untuk mendaftar ke PSSI agar bisa ikut kualifikasi Divisi II Liga Indonesia. Namun, PSKK tetap gagal ikut Divisi II karena terlambat mendaftar.

Padahal, skuad PSKK saat itu sedang bagus-bagusnya. Usai menjuarai turnamen El Tari Memorial Cup di Maumere-Sikka, PSKK kembali mengibarkan dominasinya dalam sepakbola NTT. Namun setelah gagal ke Divisi II, para pemain seperti mulai apatis terhadap sepakbola Kota Kupang. Dominasi anak-anak Kupang yang sebelumnya sulit ditembus tim asal Flores, Sumba, Timor dan Alor, hilang. Paling tinggi, Kota Kupang hanya bisa menembus babak semifinal.

Kini, setelah tak pernah menggelar musyawarah hampir dua era kepengurusan, hari ini, Sabtu (30/5/2009), KONI Kota Kupang akan menggelar musyawarah. Keinginan Drs. Daniel Hurek untuk menata manajemen organisasi PSKK diawalinya dengan mendata klub-klub yang ada di Kota Kupang. Setelah terdata, musyawarah pun akan digelar. Sebuah langkah awal yang bagus.

Musyawarah inilah yang ditunggu-tunggu bolamania Kota Kupang. Kerinduan untuk melihat anak-anak Kupang kembali bermain untuk kampung halamannya di turnamen antar-perserikatan, sebentar lagi akan terwujud. Turnamen-turnamen yang selama ini digelar tanpa koordinasi yang jelas akan mulai ditata dengan baik. Rencana untuk menggelar kompetisi antar-klub se-Kota Kupang sebentar lagi akan dilaksanakan.

Tapi, jangan cepat berpikir bahwa itu akan berjalan dengan mulus. Penentuannya ada pada hasil musyawarah yang akan digelar di Hotel Kupang Beach hari ini. Keinginan klub-klub agar bisa mengikuti kompetisi yang bagus harus diikuti dengan keputusan yang tepat dalam memilih kepengurusan. Salah memilih, bolamania harus menunggu empat tahun lagi untuk mewujudkan impian membangun sepakbola Kota Kupang menjadi lebih baik.

Menjadi pengurus tidak semudah yang sering dilihat. Hebat bicara dalam forum musyawarah bukan jaminan kalau dia bisa menjalankan roda organisasi. Pemain yang hebat sekalipun di eranya, juga bukan jaminan dia tahu bagaimana menata manajemen organisasi. Hal ini sebenarnya tidak perlu diperdebatkan, karena semua orang bola di Kota Kupang sudah tahu siapa yang layak masuk menjadi pengurus.

Bolamania Kota Kupang tahu siapa yang lebih layak menjadi pengurus ketimbang menjadi pemain. Mereka tahu siapa yang hanya bisa menjadi pelatih tapi tidak bisa mengatur manajemen organisasi. Mereka juga tahu, siapa yang memiliki ambisi untuk menjadi pengurus karena kepentingan politik masa depan. Ada bolamania yang pernah iseng mengusulkan, kalau mau sepakbola Kota Kupang, reformasi total kepengurusan lama. Itu bukan urusan kita untuk berkomentar. Forum musyawarah tahu apa yang harus dilakukan untuk sepakbola Kota Kupang empat tahun yang akan datang.

Itu artinya, ketika musyawarah ini selesai digelar, jangan dulu bertepuk dada dan mengatakan, saya adalah pengurus PSKK. Dengarkan kata orang-orang bijak, berkacalah apa saya memang layak menjadi pengurus. Artinya, ketika masuk menjadi pengurus jangan hanya jago dalam membuat program, tapi yang penting harus bisa mengimplementasikannya. Menjadi pengurus berarti kita harus berani menerima kritikan bahkan mungkin cemoohan dari orang, kalau nanti tidak bisa menjalankan program sesuai amanat musyawarah. Keputusan hari ini akan menjadi cerminan kepedulian terhadap majunya sepakbola Kota Kupang. *
Read More...

El Tari Cup Digelar 18 Juli

| Label: | 0 komentar |

SESUAI agenda, turnamen sepakbola antar-perserikatan, El Tari Memorial Cup (ETMC) 2009 akan digelar di Ngada mulai 18 Juli 2009. Penarikan undian akan dilaksanakan tanggal 6 Juni 2009. Demikian diinformasikan Sekretaris Umum Pengprop PSSI NTT, Drs. Lambert Tukan, M.M, di Kupang, Selasa (26/5/2009).

"Sudah ada keputusan bahwa El Tari Cup tahun ini akan digelar di Kabupaten Ngada mulai tanggal 18 Juli. Karena itu, kami akan mengundang semua perserikatan untuk mengikuti penarikan undian di Kupang tanggal 6 Juni ini," jelas Lambert.

Menurut Lambert, penarikan undian dilakukan lebih awal agar tim peserta bisa melakukan persiapan lebih fokus. Lambert mengatakan harapannya agar semua perserikatan bisa ambil bagian dalam turnamen ini. "Sesuai hasil koordinasi dengan Ketua Pengprop, Pak Frans Lebu Raya, diharapkan semua kabupaten bisa ambil bagian. Moment ini diharapkan bukan hanya sebagai ajang prestasi, tetapi juga untuk mempererat persaudaraan," kata Lambert.

Lambert menambahkan, menghadapi berbagai event ini, kepengurusan PSSI NTT yang baru terbentuk ini akan melakukan rapat pengurus di Aula Dinas Kesehatan Propinsi NTT, Sabtu (30/5/2009). "Ini akan menjadi rapat perdana kepengurusan baru. Rapat selain untuk memperkenalkan kepengurusan, juga untuk membahas agenda dan program kerja termasuk pembahasan tentang turnamen El Tari Cup dan Piala Gubernur. Di sana juga akan dibahas berbagai aturan mengenai El Tari Cup dan Piala Gubernur," kata Lambert. (eko)
Read More...

Mencontreng Utopia dalam Liga Champions

09 April 2009 | Label: | 0 komentar |

Oleh A.A. Ariwibowo

KETIKA
"jalan buntu" (impasse) menerobos leg pertama perempat final Liga Champions, empat klub saling beradu dan saling berbagi skor. FC Porto mengirim sinyal bahaya kepada Manchester United dengan berbagi skor 2-2, sedangkan Arsenal membuka tabir optimisme setelah melakoni laga imbang 1-1 menghadapi Villareal.

Mereka mencontreng di bilik kepastian dan ketidakpastian yang membalut utopia. Yang tersisa upaya menyalip di tikungan dengan menyusun arsitektur kepercayaan diri untuk menapaki laga selanjutnya. Keempatnya telah menyita bahagia bercampur kecewa saat merajut ketekunan berlatih dan kesungguhan bertanding di setiap laga.

MU, Liverpool, Chelsea, dan Arsenal yang kini memuncaki klasemen Liga Inggris mendapat amuk dari dua klub Liga Spanyol (Barcelona dan Villareal), satu dari Liga Portugal (FC Porto) dan satu dari Liga Jerman (Bayern Munich). Klub-klub itu bersenandung di tengah dunia yang tengah dirundung krisis. Siapa mengeroyok siapa; siapa mengoyak siapa?

Jawabnya, Liga Champions menebar aroma perseteruan meski tidak saling mensetankan. Yang kalah mengakui yang menang. Yang menang bersuka, sedangkan yang kalah berduka.

Kalau saja delapan klub itu diibaratkan sebagai balerina, maka ada atraksi menari di atas ujung kaki (pointe). Baik kemenangan maupun kekalahan seperti asap dupa magis di altar persembahan.

Pada Selasa (7/4) waktu setempat, MU sebagai juara bertahan ditantang FC Porto di Stadion Old Trafford. Arsenal dijajal Villareal di Stadion El Madrigal. Pada Rabu (8/4) waktu setempat, Barcelona diuji Bayern Munich di Camp Nou. Dan duel duo raksasa Liga Inggris, Liverpool melawan Chelsea yang digelar di stadion Anfield. Aksiomanya, publik hanya menunggu, karena publik mengetahui apa yang ditunggu.

"Pada babak pertama, Porto bermain lebih baik. Tapi, di babak kedua kami memperbaiki diri dan lebih banyak menguasai permainan. Hanya, kemasukan gol (dari Mariano, Red) dengan cara seperti itu, kami seharusnya mencegahnya. Itu gol yang amat buruk dan menyakitkan kebobolan dengan cara seperti itu," kata manajer MU Alex Ferguson kepada ITV1.

"Dalam dua hari ini, kami menghadapi situasi berat. Kami kurang konsentrasi. Kami sempat unggul 2-1 dengan pertandingan tersisa empat atau lima menit," tambahnya.

Sedangkan, manajer Arsene Wenger angkat topi kepada semangat juang anak asuhannya. Manajer Arsenal itu menyatakan, "Tim ini telah menunjukkan bahwa mereka memiliki mental sangat kuat dan ketika mereka menghadapi rintangan, pemain-pemain muda ini selalu menemukan jawabannya. Kami tim yang sangat muda, tapi mampu fokus."

Inilah sebentuk demokrasi yang menjanjikan (democracy to-come) tiupan sangkakala harapan di tengah jalan buntu krisis. Penonton siap bersorak setelah jantung mereka berdetak. Inilah "mysterium tremendum" (misteri yang menggetarkan) dari empat laga Liga Champions untuk mengisi dahaga dunia akan atraksi menawan di oase kompetisi bola.

Ini belum cukup, karena ada predikat top scorer yang melegenda dalam lintas sejarah sebagai para pencetak gol terbanyak. Dilekatkan sebagai pengingat bagi publik bahwa - meminjam istilah pemikir postmodern Jacques Derrida - setiap yang Lain adalah yang sepenuhnya Lain (tout autre est tout autre).

Di kubu Villareal terukir nama Joseba Llorente yang telah melesakkan empat gol, sementara di kubu Gunnners ada Thierry Henry yang menyarangkan 35 gol. Manchester United (Ruud van Nistelrooy dengan 35 gol), Porto (Mario Jardel dengan 19 gol), Liverpool (Steven Gerrard dengan 19 gol), Chelsea (Didier Drogba dengan 21 gol), Barcelona (Rivaldo 22 gol), Bayern (Giovane Elber 21).

Yang lain bukan mengarah sebatas adu banyak, tetapi menyasar kepada adu strategi. Bukankah setiap jalan buntu ada hitung-hitungannya. Setiap momen keputusan (decision), menurut filsuf Karl Scmitt dan Kierkegaard, mengarah kepada momen keterputusan radikal dengan segala kalkulasi.

Ini warta dekonstruksi yang diamanatkan leg pertama delapan besar Liga Champions setelah menyambangi deretan top scorer.

Masa lalu adalah hantu. Delapan klub itu berjajar kemudian belajar mengenai pengalaman padang gurun. Mereka menanti penuh harap pengalaman akan yang Tak-mungkin. Bisa jadi Yang-Lain "yang akan datang". Delapan klub hanya bisa berkata lirih, "Ya, datanglah, datanglah dan datanglah".

Villareal tidak terkalahkan dalan 15 laga di Eropa dan sekali kalah dalam 27 laga kandang. Klub ini punya segudang pengalaman meladeni klub sekelas MU dan Arsenal. Sementara, Arsenal telah tampil 200 laga di kancah Eropa. The Gunners menoreh kemenangan 98 kali, imbang 51 dan 50 kali kalah. Pemain belakang Kolo Toure punya kenangan indah dengan mencetak gol ke gawang Villareal pada semi-final 2006.

MU mencatat 21 laga tidak terkalahkan di ajang Eropa. Laga terakhir melawan Inter Milan, kini menoreh asa untuk memperpanjang gelar 22 kali. Kekalahan terakhir melawan AC Milan di semi-final 2007. Duabelas tahun lalu, United menekuk Porto 4-0 dalam kompetisi yang sama.

Salah satu pencetak golnya yakni Ryan Giggs yang kini juga masuk dalam skuad United melawan klub asal Portugal itu. Kosok balik dengan Porto yang mencecap 11 kali kalah dari 12 laga yang digelar di Inggris. Klub ini mencetak 34 gol.

Apa yang menohok perhatian, yang mencontreng pilihan dari pertemuan Liverpool dan Chelsea? Kedua tim telah lima kali bertemu di Liga Champions. Pertemuan kedua tim menjanjikan persaingan ketat.

Sejak 2004/2005 sampai 2007/2008, Liverpool dan Chelsea digariskan selalu bersua di setiap edisi Liga Champions. Dalam rekor pertemuan Eropa, Liverpool meraih dua kali menang, imbang empat kali, sedangkan Chelsea menang dua kali.

Menjelang pertandingan Barcelona melawan Bayern Munich, predikat yang dipautkan misalnya "reuni" Guradiola versus Klinsmann, dan duel dua bintang. Di Barca, ada meteor Lionel Messi, sedangkan di Bayern, ada Franck Ribery.

Ketika masih aktif membela klubnya masing-masing, Guardiola, waktu itu gelandang bertahan Barca, menghadapi Bayern Munich yang diperkuat striker Juergen Klinsmann di semifinal Piala UEFA 1995-1996. Pada leg pertama du Munich, kedua tim berbagi seri 2-2. Pasukan asal Jerman itu akhirnya lolos ke final seusai menang 2-1 di Nou Camp.

Menjelang duel Liverpool-Chelsea, dan Barcelona-Bayern Munich, filsuf Prancis Blaise Pascal mengatakan, masa lampau dan masa kini semata-mata sarana manusia.

Dan orang modern menarik garis refleksi ketika menembus jalan buntu ketidakpastian dengan memproklamasikan etika penyembuhan (terapeutik) bahwa segala kekurangan hendaknya disingkirkan dengan mengandalkan pengendalian diri serba rasional, bukan mengandalkan kebetulan-kebetulan.

Laga leg pertama perempat final Liga Champions "mengekor" kepada pernyataan pemikir Thomas More dan Francis Bacon yang berpendapat bahwa mengetahui berarti menguasai. Inikah proyeksi tidak terbatas dari kemungkinan yang tidak terbatas pula? Inikah utopia manusia modern. *


Read More...

Sisyphus dan Alan Shearer

05 April 2009 | Label: | 0 komentar |

Oleh A.A. Ariwibowo

BERPERAN sebagai domba yang hilang kemudian menemukan oase di padang gurun laga bola, sosok Alan Shearer menembus dan menebus salah satu dogma di altar kehidupan, yakni tampil sebagai aktor yang merajut sejarah dalam ziarah dunia (homo actor mundi).

Bukan revolusi yang menjebol kemapanan, bukan pula opera sabun yang mendaulat publik untuk bercengeng ria di tengah teater kehidupan, mantan striker itu bersikap perkasa bermodalkan evolusi tanpa ledakan emosi. Mengapa?

Silakan memungut mosaik makna dari kisah legendaris "The Myth of Sisyphus" karya filsuf dan sastrawan Albert Camus.

Dikisahkan bahwa Autolycus, salah seorang pemimpin para maling, mencuri ternak tetangganya. Dengan menggunakan akal bulus, ia mengubah wujud ternak curiannya itu. Sisyphus tidak kekurangan akal. Tokoh sentral kisah itu memberi tanda khusus di bagian bawah kuku kaki ternak miliknya. Kelihaian dibalas kelihaian.

Bermodal keberanian plus kelihaian, Sisyphus mengubah wujud dewa Maut yang berakibat orang-orang tidak mati. Baru sesudah Ares memulihkan bentuk Dewa Maut, kematian menyambangi manusia. Di desa Hades, Sisyphus dihukum dengan diperintahkan untuk mendorong sebongkah batu besar ke puncak bukit.

Begitu batu didorong sampai di tempat, batu itu menggelinding ke bawah lagi. Begitu seterusnya dan seterusnya. Sisyphus harus memulainya dari awal, dan tidak ada penyelesaian final. Opera bernuansa tragika.

Dan Shearer seakan memerankan sosok Sisyphus. Pria Irlandia itu berteriak lantang di tengah padang rumput bebukitan laga Liga Primer, "Maknailah hidup dengan pikiran. Proklamasikan bahwa pikiran adalah penyangkalan kapasitas manusia dalam menghadapi rona kehidupan."

Mantan striker yang telah mencetak 206 gol dalam 404 penampilan bagi skuad Newcastle itu menggenapi ungkapan: menarilah dulu, kemudian berpikirlah kemudian (could dance first and think afterwards). Kalau penampilan The Magpies terus kedodoran, ia seakan berdiam diri dengan menolak terlibat di klub kota kelahirannya itu.

Kini publik Gallowgate mendengar legenda Sisyphus bernuansa kontemporer bahwa Shearer menebas kutuk dewa dengan bersedia menjadi pelatih The Toon sejak Rabu (1/4) hingga akhir musim kompetisi menggantikan Joe Kinnear, "gaffer" sebelumnya yang tidak dapat melatih karena menjalani operasi jantung dua bulan lalu. Dengan mengerek panji harapan, ia memutus drama absurd kehidupan.

"Seperti layaknya ribuan orang di Newcastle, saya merasa sedih dan tidak menginginkan klub ini terus terperosok lebih dalam. Saya akan bekerja bersama dengan para staf untuk coba mencegahnya," kata Shearer kepada radio BBC.

"Ini saatnya bagi para pemain untuk menyelamatkan klub ini. Situasinya memang sulit. Dan saya percaya penuh bahwa masih ada harapan," katanya.

Sementara Managing Director Derek Llambias menyatakan dalam laman klub Newcastle United bahwa publik Newcastle membuka hati bagi kedatangan Shearer. "Baik klub maupun kota tengah dilanda keprihatinan. Kesediaan dia (Shearer) memantik harapan," katanya.

Kalau Camus mempersoalkan apakah hidup masih cukup berarti dijalani, maka mantan pemain timnas Inggris yang kini telah berusia 38 tahun itu melakukan loncatan maut (salto mortal), dari pemahaman rasional menuju kengerian atau ketakutan (dread) yang mencekam seluruh diri.

Bukankah filsuf dan teolog Paul Tillich menyatakan manusia senantiasa berhadapan dengan masalah-masalah yang tidak dapat sepenuhnya dipecahkan dengan logika rasional. Untuk itu diperlukan keberanian luar biasa dalam mengalami dan menjalaninya. Dan Shearer tampil sebagai murid dari filsuf Jerman itu.

Shearer yang telah membela klub kotanya selama 10 tahun itu, sebelum gantung sepatu pada 2006, menghadapi ujian perdana ketika Newcastle berhadapan dengan Chelsea di stadion St James Park pada Sabtu waktu setempat (4/4). Inilah seni kehidupan (commedia dell`arte) bagi Shearer.

Dalam meniti musim kompetisi 2007/2008, The Magpies berada di peringkat ke-12. Prestasi yang dicapai klub itu, yakni empat kali juara Liga Primer (1904-1905, 1906-1907, 1908-1909, 1926-1927), juara Charity/Community Shield (1909), enam kali juara Piala FA (1910, 1924, 1932, 1951, 1952, 1955).

Ketika menghadapi laga melawan Chelsea, sampai-sampai Shearer menyandang predikat sebagai Sang Penyelamat (Messiah). "Kita dapat membayangkan atmosfer yang berkembang di laga itu. Alan Shearer tampil seakan sebagai Penyelamat. Ia menyihir para fans dan para pemain," kata gelandang Chelsea Frank Lampard kepada Sky Sport News.

"Kami harus melawan atmosfer yang berkembang di St James Park. Kami akan berjuang menjadi empat besar dengan hasil laga melawan mereka," katanya.

Untuk sementara, iklim di klasemen Liga Primer tidak berpihak kepada pemuncak Manchester United. Pasukan asuhan Sir Alex Ferguson itu baru saja mengalami dua luka akibat dua hasil jeblok beruntun. Nah, mampu tidaknya Shearer sebagai manajer terpulang kepada kecermatan membaca kemudian meramu racikan strategi di lapangan.

Rasanya belumlah cukup mengandalkan karisma semata di tengah kerasnya perburuan gelar Liga Primer. Chelsea di bawah pelatih jempolan Guus Hiddink terus tampil bak banteng ketaton.

Shearer yang menimba makna dari legenda Sisyphus menghadapi pekerjaan rumah ekstra berat, yakni membongkar hegemoni dan monopoli pemaknaan kekuasaan untuk menafsir perjalanan kehidupan. Ini dekonstruksi gaya Alan Shearer. *
Read More...

Kristal dan Britama di Final

28 Maret 2009 | Label: | 0 komentar |

TIM unggulan, Kristal FC akan bertemu PS Britama dalam final turnamen sepakbola Angkasa Pura I Cup 2009. Kristal ke final setelah menang 5-0 atas tim kejutan, Persetanoe FC dalam pertandingan di lapangan Angkasa Pura I, Penfui, Kupang, Rabu (25/3/2009).

Dalam pertandingan ini, Kristal benar-benar menguasai permainan. Persetanoe yang membuat kejutan ketika menyingkirkan AS Roma di perempatfinal nyaris tak bisa berbuat banyak. Skill lebih yang dimiliki Lexi Tetun dkk membuat mereka dengan mudah mendikte permainan. Adi Seran tampil sangat cemerlang dengan mencetak tiga gol bagi Kristal, sedangkan sisanya disumbang Jimi Lebao dan Frids Kadju.

Pelatih Kristal FC, Johni Lumba, yang ditemui usai pertandingan mengatakan, hasil ini membuat dia optimis akan tampil bagus saat menghadapi PS Britama di final, Minggu (29/3/2009). "Kami selalu siap untuk bermain melawan semua tim. Britama adalah salah satu tim terkuat di Kota Kupang ini, sehingga meski kami mengalahkan mereka di final Dji Sam Soe-Pos Kupang Cup 2008, namun kami tetap tidak akan menganggap remeh mereka," ujar Johni.

Sebelumnya pelatih PS Britama, Kristoforus Umbu Yogar mengakui kalau dirinya sangat termotivasi saat lolos ke final usai mengalahkan Platina FC. "Lolos ke final bagi saya secara pribadi sudah merupakan sebuah prestasi, karena ini adalah debut pertama saya sebagai pelatih di turnamen resmi. Saya harap bisa meraih hasil menggembirakan di babak final," ujarnya.

Panitia pelaksana, Sutoto dan Hermawansyah yang ditemui di sela-sela pertandingan mengaku kalau final Kristal FC melawan PS Britama adalah partai ideal. "Kami sangat senang karena meski di penyisihan ada tim yang kalah sangat mencolok, tapi ternyata klub yang bermain di final memiliki kualitas yang terbaik. Ini menjadi final ideal dan akan sangat menarik," ujar Hermawansyah.

Partai final, kata Hermawansyah dan Sutoto akan berlangsung, Minggu (29/3/2009), yang dirangkai upacara penghormatan pemenang dan penutupan oleh Wakil Gubernur NTT, Ir. Esthon L Foenay, M.Si. Perebutan peringkat ketiga antara Platina FC melawan Persetanoe FC akan dilaksanakan, Sabtu (28/3/2009). (eko)
Read More...