Villa Loloskan Spanyol
16 Juni 2008 | Label: David Villa, Euro 2008, Spanyol | |DAVID Villa kembali menjadi pahlawan bagi Spanyol. Golnya di menit akhir menghantar Spanyol lolos ke perempat final Piala Eropa 2008 setelah menaklukkan Swedia 2-1 di Stadion Tivoli Neu, Innsbruck, Sabtu (14/6/2008) waktu setempat atau Minggu dinihari Wita.
Villa yang mendapat umpan panjang dari bek kiri Joan Capdevila berhasil mengecoh Petter Hansson lalu menendang bola yang tidak dapat diselamatkan kiper Andreas Isaksson. Inilah gol keempat bagi Villa yang membuatnya menjadi top skor sementara di Euro 2008 ini.
Di babak kedua, Spanyol mendominasi permainan, apalagi setelah Luis Aragones memasukkan Cesc Fabregas dan Santi Cazorla menggantikan Xavi Hernandez dan Andres Iniesta. Pemain Spanyol sempat frustasi karena peluang emas yang mereka peroleh selalu dapat dipatahkan Isaksson.
Isaksson tercatat enam kali melakukan penyelamatan gemilang mulai tendangan David Silva, David Villa, Marcos Senna hingga Fernando Torres. Pemain Swedia yang merasa pertandingan sudah berakhir imbang akhirnya harus membayar kecerobohannya karena lalai mengawasi gerakan David Villa di menit-menit akhir.
Kambuhnya cedera Zlatan Ibrahimovic yang harus digantikan Markus Rosenberg membuat serbuan penyerang Swedia kurang menggigit. Henrik Larsson yang dipasang menjadi striker tunggal tidak mampu berbuat banyak.
Yunani Tersingkir
Empat tahun lalu, Yunani membuat kejutan yang luar biasa di Piala Eropa Portugal 2004. Sebagai tim yang sama sekali tidak diunggulkan, tim besutan Otto Rehhagel itu justru tampil mengesankan karena terus menorehkan kemenangan sejak laga pembuka --hanya kalah 1-2 dari Rusia di babak penyisihan grup--, hingga akhirnya menjadi juara setelah menaklukkan tuan rumah dengan skor 1-0.
Namun di Austria-Swiss, kejutan itu hilang tak berbekas. Para dewa tampaknya telah meninggalkan mereka sehingga Angelos Basinas dkk tidak bisa berbuat banyak menghadapi ketatnya persaingan turnamen empat tahunan tersebut. Setelah kalah 0-2 dari Swedia di pertandingan perdana, Yunani yang tergabung di Grup D kembali menuai kegagalan. Di Stadion Wals-Siezenheim, gawang mereka kembali dibobol oleh Konstantin Zyrianov pada menit ke-33 yang membuat skor akhir 1-0.
Pelatih Yunani, Otto Rehhagel memuji para pemainnya yang tetap semangat kendati kalah. Rehhagel mengatakan saat konferensi pers bahwa sungguh tidak realistis untuk mengharapkan Yunani memiliki performa yang serupa dengan empat tahun lalu saat, sebagai orang luar, mereka berhasil memboyong Piala Eropa itu.
"Keajaiban hanya terjadi setiap 30 tahun sekali atau lebih. Jika keajaiban terjadi setiap 14 hari maka itu bukanlah lagi suatu keajaiban. Tahun 2004 adalah tahun keajaiban dan itu tidak dapat terjadi setiap hari," ujarnya.
Pelatih Rusia, Guus Hiddink, mengatakan, kemenangan menyingkirkan pemegang gelar juara itu tak lain adalah hasil dari pelatihan keras terhadap skuadnya tersebut. Pelatih asal Belanda tersebut mengatakan mereka kini telah membuktikan bahwa mereka dapat melampaui target.
"Saya sangat bangga dengan tim ini. Kami melakukan pelatihan yang baik dan terkadang sangat keras. Saya senang dengan reaksi mereka itu karena hasil pertandingan malam ini adalah konsekuensi dari sepak bola yang baik tetapi berdasarkan atas setiap orang melakukan tugasnya dengan baik secara defensif," ujarnya. (kcm/ant/rtr)
Villa yang mendapat umpan panjang dari bek kiri Joan Capdevila berhasil mengecoh Petter Hansson lalu menendang bola yang tidak dapat diselamatkan kiper Andreas Isaksson. Inilah gol keempat bagi Villa yang membuatnya menjadi top skor sementara di Euro 2008 ini.
Di babak kedua, Spanyol mendominasi permainan, apalagi setelah Luis Aragones memasukkan Cesc Fabregas dan Santi Cazorla menggantikan Xavi Hernandez dan Andres Iniesta. Pemain Spanyol sempat frustasi karena peluang emas yang mereka peroleh selalu dapat dipatahkan Isaksson.
Isaksson tercatat enam kali melakukan penyelamatan gemilang mulai tendangan David Silva, David Villa, Marcos Senna hingga Fernando Torres. Pemain Swedia yang merasa pertandingan sudah berakhir imbang akhirnya harus membayar kecerobohannya karena lalai mengawasi gerakan David Villa di menit-menit akhir.
Kambuhnya cedera Zlatan Ibrahimovic yang harus digantikan Markus Rosenberg membuat serbuan penyerang Swedia kurang menggigit. Henrik Larsson yang dipasang menjadi striker tunggal tidak mampu berbuat banyak.
Yunani Tersingkir
Empat tahun lalu, Yunani membuat kejutan yang luar biasa di Piala Eropa Portugal 2004. Sebagai tim yang sama sekali tidak diunggulkan, tim besutan Otto Rehhagel itu justru tampil mengesankan karena terus menorehkan kemenangan sejak laga pembuka --hanya kalah 1-2 dari Rusia di babak penyisihan grup--, hingga akhirnya menjadi juara setelah menaklukkan tuan rumah dengan skor 1-0.
Namun di Austria-Swiss, kejutan itu hilang tak berbekas. Para dewa tampaknya telah meninggalkan mereka sehingga Angelos Basinas dkk tidak bisa berbuat banyak menghadapi ketatnya persaingan turnamen empat tahunan tersebut. Setelah kalah 0-2 dari Swedia di pertandingan perdana, Yunani yang tergabung di Grup D kembali menuai kegagalan. Di Stadion Wals-Siezenheim, gawang mereka kembali dibobol oleh Konstantin Zyrianov pada menit ke-33 yang membuat skor akhir 1-0.
Pelatih Yunani, Otto Rehhagel memuji para pemainnya yang tetap semangat kendati kalah. Rehhagel mengatakan saat konferensi pers bahwa sungguh tidak realistis untuk mengharapkan Yunani memiliki performa yang serupa dengan empat tahun lalu saat, sebagai orang luar, mereka berhasil memboyong Piala Eropa itu.
"Keajaiban hanya terjadi setiap 30 tahun sekali atau lebih. Jika keajaiban terjadi setiap 14 hari maka itu bukanlah lagi suatu keajaiban. Tahun 2004 adalah tahun keajaiban dan itu tidak dapat terjadi setiap hari," ujarnya.
Pelatih Rusia, Guus Hiddink, mengatakan, kemenangan menyingkirkan pemegang gelar juara itu tak lain adalah hasil dari pelatihan keras terhadap skuadnya tersebut. Pelatih asal Belanda tersebut mengatakan mereka kini telah membuktikan bahwa mereka dapat melampaui target.
"Saya sangat bangga dengan tim ini. Kami melakukan pelatihan yang baik dan terkadang sangat keras. Saya senang dengan reaksi mereka itu karena hasil pertandingan malam ini adalah konsekuensi dari sepak bola yang baik tetapi berdasarkan atas setiap orang melakukan tugasnya dengan baik secara defensif," ujarnya. (kcm/ant/rtr)