Jerman Tampil Mengecewakan
15 Juni 2008 | Label: Euro 2008, Jerman, Joachim Loew, Michael Ballack | |Tumbangnya Jerman dari Kroasia, 1-2 (0-1)- pada lanjutan laga Grup B Piala Eropa 2008 di Stadion Woerthersee, Klagenfurt, Austria, Kamis (12/6) atau Jumat dini hari WIB-memunculkan tanda tanya besar. Pelatih Jerman Joachim Loew juga mengaku kecewa, tetapi ia sadar bahwa timnya gagal memainkan bola-bola akurat dan cepat.
Gelandang Kroasia Darijo Srna dan striker Ivica Olic menjadi petaka bagi tim "Panser", julukan timnas Jerman, melalui gol kedua pemain itu berturut-turut menit ke-24 dan 62. Kroasia lolos ke perempat final menyusul Portugal setelah dua tim Grup B lainnya, Austria dan Polandia, bermain imbang, 1-1, di Vienna, Austria.
Jerman, tim favorit juara, hanya bisa mempertipis kekalahan itu lewat gol Lukas Podolski pada menit ke-79. Dengan kekalahan itu, laju pasukan Pelatih Joachim Loew ke perempat final sementara tertahan. Mereka baru bisa memastikan lolos atau tidak pada laga terakhir melawan tuan rumah Austria di Vienna, Senin mendatang.
"Ini kekalahan yang sangat mengecewakan. Kami pantas kalah. Sebagai tim, kami gagal memainkan bola-bola akurat dan cepat," ujar Loew dalam jumpa pers. "Kami gagal bermain dengan kombinasi taktik. Kroasia mempunyai dua bek sayap hebat. Kami pantas kalah dan kami terima itu."
Austria dan Polandia
Pada partai mendatang, Michael Ballack dan kawan-kawan harus bersaing dengan Austria maupun Polandia. Jerman memang memiliki poin tiga, lebih tinggi dari dua pesaingnya yang sementara ini masing-masing cuma meraup satu poin.
Namun, jika gagal mengalahkan Austria pada laga berikutnya, Jerman terancam kandas di penyisihan. Itu bisa terjadi jika Polandia menaklukkan Kroasia dengan selisih tiga gol atau lebih. Jerman tidak lolos dari penyisihan pada dua Piala Eropa terakhir, yaitu 2000 dan 2004.
Tampil dengan formasi yang sama dengan saat memukul Polandia, 2-0, Jerman tak berdaya menghadapi permainan terpadu tim Kroasia. Semua lini lumpuh tanpa koordinasi. Pada babak pertama, mereka mendapatkan peluang lewat Podolski, sundulan Mario Gomez, dan Christoph Metzelder, tetapi semuanya melenceng. "Sangat sulit bagi saya menjawab mengapa pemain Jerman bisa tampil seperti itu," kata Loew.
Kapten Michael Ballack gagal menunjukkan kepemimpinannya pada saat timnya bermain tanpa arah. Pada babak kedua, Jerman sempat menggeliat ketika tampil dengan formasi lama di Piala Dunia 2006: Philipp Lahm dan Bastian Schweinsteiger di kiri, Podolski naik ke depan.
Gol balasan Podolski pada menit ke-79 tercipta dari aliran bola Lahm-Schweinsteiger-Lahm-Ballack-Klose, yang menghadirkan umpan matang bagi Podolski. Namun, terlalu sempit bagi Jerman mengejar ketertinggalan. Schweinsteiger bahkan diusir wasit menjelang injury time karena memukul bek kiri Kroasia, Ivan Rakitic.
Bola Kroasia lancar
Seperti halnya juga Jerman yang menerapkan 4-4-2, Kroasia tampil dengan aliran bola antarlini yang lancar. Mereka menyerang dari berbagai penjuru: tengah lewat duet playmaker Niko Kovac-Luka Modric, kiri melalui Ivan Rakitic atau Danijel Pranjic, dan kanan lewat Darijo Srna atau Vedran Corluka.
Dalam menyerang, bek Danijel Pranjic (kiri) dan Vedran Corluka (kanan) tak pernah absen naik. Gol Srna pada menit ke-24 juga berawal dari umpan silang Pranjic. Pertahanan Kroasia juga sama baiknya dengan saat mereka menyerang. Ketika tertekan, di sisi kiri Pranjic merapat ke tengah, Rakitic turun ke bawah.
Hal sama juga di sisi kanan: Corluka merapat ke tengah, sementara Srna mengisi posisi Corluka. Dengan formasi seperti itu, duet bek tengah Josip Simunic-Robert Kovac tinggal menghalau bola yang mengancam gawang. Kiper Stipe Pletikosa juga tampil cemerlang, termasuk saat menepis bola tendangan bebas Ballack, sontekan kaki Klose, dan umpan silang Lahm.
(Mh Samsul Hadi dari Klagenfurt, Austria)
http://cetak.kompas.com/read/xml/2008/06/14/01071966/jerman.tampil.mengecewakan
Gelandang Kroasia Darijo Srna dan striker Ivica Olic menjadi petaka bagi tim "Panser", julukan timnas Jerman, melalui gol kedua pemain itu berturut-turut menit ke-24 dan 62. Kroasia lolos ke perempat final menyusul Portugal setelah dua tim Grup B lainnya, Austria dan Polandia, bermain imbang, 1-1, di Vienna, Austria.
Jerman, tim favorit juara, hanya bisa mempertipis kekalahan itu lewat gol Lukas Podolski pada menit ke-79. Dengan kekalahan itu, laju pasukan Pelatih Joachim Loew ke perempat final sementara tertahan. Mereka baru bisa memastikan lolos atau tidak pada laga terakhir melawan tuan rumah Austria di Vienna, Senin mendatang.
"Ini kekalahan yang sangat mengecewakan. Kami pantas kalah. Sebagai tim, kami gagal memainkan bola-bola akurat dan cepat," ujar Loew dalam jumpa pers. "Kami gagal bermain dengan kombinasi taktik. Kroasia mempunyai dua bek sayap hebat. Kami pantas kalah dan kami terima itu."
Austria dan Polandia
Pada partai mendatang, Michael Ballack dan kawan-kawan harus bersaing dengan Austria maupun Polandia. Jerman memang memiliki poin tiga, lebih tinggi dari dua pesaingnya yang sementara ini masing-masing cuma meraup satu poin.
Namun, jika gagal mengalahkan Austria pada laga berikutnya, Jerman terancam kandas di penyisihan. Itu bisa terjadi jika Polandia menaklukkan Kroasia dengan selisih tiga gol atau lebih. Jerman tidak lolos dari penyisihan pada dua Piala Eropa terakhir, yaitu 2000 dan 2004.
Tampil dengan formasi yang sama dengan saat memukul Polandia, 2-0, Jerman tak berdaya menghadapi permainan terpadu tim Kroasia. Semua lini lumpuh tanpa koordinasi. Pada babak pertama, mereka mendapatkan peluang lewat Podolski, sundulan Mario Gomez, dan Christoph Metzelder, tetapi semuanya melenceng. "Sangat sulit bagi saya menjawab mengapa pemain Jerman bisa tampil seperti itu," kata Loew.
Kapten Michael Ballack gagal menunjukkan kepemimpinannya pada saat timnya bermain tanpa arah. Pada babak kedua, Jerman sempat menggeliat ketika tampil dengan formasi lama di Piala Dunia 2006: Philipp Lahm dan Bastian Schweinsteiger di kiri, Podolski naik ke depan.
Gol balasan Podolski pada menit ke-79 tercipta dari aliran bola Lahm-Schweinsteiger-Lahm-Ballack-Klose, yang menghadirkan umpan matang bagi Podolski. Namun, terlalu sempit bagi Jerman mengejar ketertinggalan. Schweinsteiger bahkan diusir wasit menjelang injury time karena memukul bek kiri Kroasia, Ivan Rakitic.
Bola Kroasia lancar
Seperti halnya juga Jerman yang menerapkan 4-4-2, Kroasia tampil dengan aliran bola antarlini yang lancar. Mereka menyerang dari berbagai penjuru: tengah lewat duet playmaker Niko Kovac-Luka Modric, kiri melalui Ivan Rakitic atau Danijel Pranjic, dan kanan lewat Darijo Srna atau Vedran Corluka.
Dalam menyerang, bek Danijel Pranjic (kiri) dan Vedran Corluka (kanan) tak pernah absen naik. Gol Srna pada menit ke-24 juga berawal dari umpan silang Pranjic. Pertahanan Kroasia juga sama baiknya dengan saat mereka menyerang. Ketika tertekan, di sisi kiri Pranjic merapat ke tengah, Rakitic turun ke bawah.
Hal sama juga di sisi kanan: Corluka merapat ke tengah, sementara Srna mengisi posisi Corluka. Dengan formasi seperti itu, duet bek tengah Josip Simunic-Robert Kovac tinggal menghalau bola yang mengancam gawang. Kiper Stipe Pletikosa juga tampil cemerlang, termasuk saat menepis bola tendangan bebas Ballack, sontekan kaki Klose, dan umpan silang Lahm.
(Mh Samsul Hadi dari Klagenfurt, Austria)
http://cetak.kompas.com/read/xml/2008/06/14/01071966/jerman.tampil.mengecewakan