Turki Sejajar Dengan Jerman
23 Juni 2008 | Label: Euro 2008, Jerman, Turki | |Vienna, Kompas - Tim nasional sepak bola Turki sudah sepatutnya menyandang gelar baru, tim spesialis turnamen. Bahkan, lebih dari Jerman-juga spesialis turnamen yang menjadi lawan mereka pada semifinal hari Rabu (25/6) atau Kamis dini hari WIB-Turki piawai menyulap situasi tertinggal gol menjadi kemenangan. Lewat drama adu penalti, Kroasia ditaklukkan 1-3 (1-1/0-0) pada perempat final di Stadion Ernst-Happel, Vienna, Austria, Jumat (20/6) atau Sabtu pagi WIB.
Hanya 1 menit waktu yang dimiliki pemain Turki setelah sundulan striker Kroasia, Ivan Klasnic, menjebol gawang kiper Rustu Recber pada menit ke-119 babak perpanjangan waktu. Babak ini digelar setelah kedua tim imbang 0-0 selama 90 menit. Namun, tepat pada menit ke-121 lebih 46 detik, striker Semih Senturk membobol gawang kiper Kroasia, Stipe Pletikosa.
Dengan skor 1-1, tim pemenang harus ditentukan lewat adu penalti. Tiga dari empat algojo Kroasia gagal mengeksekusi penalti, yakni Luka Modric, Ivan Rakitic, dan Mladen Petric. Hanya Darijo Srna yang berhasil. Sebaliknya tiga eksekutor Turki, yakni Arda Turan, Senturk, dan Hamit Altintop, sukses menyarangkan bola.
Kegagalan Petric, yang bola tendangannya diblok kiper Recber, memastikan tiket semifinal jatuh ke tangan Turki. "Saya sampaikan kepada pemain, jangan pernah menyerah hingga peluit akhir berbunyi dan jangan pernah merasa takut, termasuk takut pada kekalahan," kata Pelatih Turki Fatih Terim dalam konferensi pers seusai laga yang juga dihadiri Kompas.
Ini kemenangan bersejarah bagi sepak bola Turki. Untuk pertama kali mereka melaju ke semifinal Piala Eropa. Mereka pernah mengejutkan dunia saat lolos ke semifinal Piala Dunia 2002 sebelum kandas dari Brasil dan kemudian merebut peringkat ketiga. Prestasi tertinggi Turki sebelumnya di Piala Eropa adalah lolos ke perempat final tahun 2000 di Belanda-Belgia.
Pada semifinal, Turki menantang Jerman di Stadion St Jakob-Park, Basel, Swiss, Rabu mendatang. Jerman lolos setelah menundukkan Portugal, 3-2. Turki maupun Jerman sama-sama runner-up grup, tetapi perjalanan Turki ke semifinal lebih dramatis.
Tim polesan Terim itu lolos dari penyisihan grup lewat dua kemenangan yang diraih setelah tertinggal gol. Mereka menang 2-1 atas tuan rumah Swiss meski tertinggal 0-1 dan memukul Ceko, 3-2, sesudah tertinggal 0-2. Jerman menyerah 1-2 dari Kroasia, lalu menang 1-0 atas tuan rumah Austria pada laga terakhir grup.
Krisis pemain
Kemenangan Turki diperoleh dalam situasi krisis pemain. Enam pemain pilarnya absen karena diskors atau cedera. Mereka adalah kiper Volkan Demirel (diskors dua laga), gelandang Mehmet Aurelio (akumulasi kartu kuning), bek Emre Gungor, Servet Cetin, gelandang Emre Belozoglu (cedera), dan Tumer Metin (tidak fit).
Terim menyiasati krisis pemain tersebut dengan menurunkan lima pemain bertahan di posisi tiga bek tengah (Emre Asik, Mehmet Topal, dan Gokhan Zan) serta bek sayap (Hakan Balta di kiri dan Sabri Sarioglu di kanan). Pertahanan mereka masih dilapis empat gelandang, sementara lini depan diisi striker tunggal, Nihat Kahveci.
Pertahanan rapat itu ditopang dengan gaya permainan menekan sejak menit awal hingga akhir. Pemain Turki tak memberi ruang kepada pemain Kroasia mengolah bola, memainkan umpan- umpan akurat, dan kesempatan menembak jika lapis pertahanan mereka jebol. Dengan cara itu, meski kalah cepat dengan gelandang-gelandang Kroasia, Turki tetap sulit dipatahkan.
Bentrokan suporter
Kemenangan Turki disambut pesta pora pendukungnya di kota Vienna. Hingga menjelang pagi, jalan-jalan di ibu kota Austria itu diramaikan deru mobil suporter Turki dengan bunyi klakson bertalu-talu. Mobil melaju kencang, sementara mereka menjulurkan badan lewat jendela sambil mengibarkan bendera Turki.
Meski tetap aman dan tertib, dilaporkan terjadi bentrokan suporter Kroasia dan Turki di sebuah zona suporter. Beberapa suporter Kroasia terluka dalam bentrokan itu. Di pinggiran kota Vienna, kawasan imigran Turki dan Kroasia, kedua suporter juga saling melempar botol-botol bekas minuman.
Di kawasan itu, bangunan-bangunan berbendera Turki juga dilempari batu oleh pendukung Kroasia. Polisi menangkap 12 suporter yang terlibat dalam bentrokan tersebut. (Mh Samsul Hadi, dari Vienna, Austria)
http://cetak.kompas.com/read/xml/2008/06/22/00390560/turki.sejajar.dengan.jerman
Hanya 1 menit waktu yang dimiliki pemain Turki setelah sundulan striker Kroasia, Ivan Klasnic, menjebol gawang kiper Rustu Recber pada menit ke-119 babak perpanjangan waktu. Babak ini digelar setelah kedua tim imbang 0-0 selama 90 menit. Namun, tepat pada menit ke-121 lebih 46 detik, striker Semih Senturk membobol gawang kiper Kroasia, Stipe Pletikosa.
Dengan skor 1-1, tim pemenang harus ditentukan lewat adu penalti. Tiga dari empat algojo Kroasia gagal mengeksekusi penalti, yakni Luka Modric, Ivan Rakitic, dan Mladen Petric. Hanya Darijo Srna yang berhasil. Sebaliknya tiga eksekutor Turki, yakni Arda Turan, Senturk, dan Hamit Altintop, sukses menyarangkan bola.
Kegagalan Petric, yang bola tendangannya diblok kiper Recber, memastikan tiket semifinal jatuh ke tangan Turki. "Saya sampaikan kepada pemain, jangan pernah menyerah hingga peluit akhir berbunyi dan jangan pernah merasa takut, termasuk takut pada kekalahan," kata Pelatih Turki Fatih Terim dalam konferensi pers seusai laga yang juga dihadiri Kompas.
Ini kemenangan bersejarah bagi sepak bola Turki. Untuk pertama kali mereka melaju ke semifinal Piala Eropa. Mereka pernah mengejutkan dunia saat lolos ke semifinal Piala Dunia 2002 sebelum kandas dari Brasil dan kemudian merebut peringkat ketiga. Prestasi tertinggi Turki sebelumnya di Piala Eropa adalah lolos ke perempat final tahun 2000 di Belanda-Belgia.
Pada semifinal, Turki menantang Jerman di Stadion St Jakob-Park, Basel, Swiss, Rabu mendatang. Jerman lolos setelah menundukkan Portugal, 3-2. Turki maupun Jerman sama-sama runner-up grup, tetapi perjalanan Turki ke semifinal lebih dramatis.
Tim polesan Terim itu lolos dari penyisihan grup lewat dua kemenangan yang diraih setelah tertinggal gol. Mereka menang 2-1 atas tuan rumah Swiss meski tertinggal 0-1 dan memukul Ceko, 3-2, sesudah tertinggal 0-2. Jerman menyerah 1-2 dari Kroasia, lalu menang 1-0 atas tuan rumah Austria pada laga terakhir grup.
Krisis pemain
Kemenangan Turki diperoleh dalam situasi krisis pemain. Enam pemain pilarnya absen karena diskors atau cedera. Mereka adalah kiper Volkan Demirel (diskors dua laga), gelandang Mehmet Aurelio (akumulasi kartu kuning), bek Emre Gungor, Servet Cetin, gelandang Emre Belozoglu (cedera), dan Tumer Metin (tidak fit).
Terim menyiasati krisis pemain tersebut dengan menurunkan lima pemain bertahan di posisi tiga bek tengah (Emre Asik, Mehmet Topal, dan Gokhan Zan) serta bek sayap (Hakan Balta di kiri dan Sabri Sarioglu di kanan). Pertahanan mereka masih dilapis empat gelandang, sementara lini depan diisi striker tunggal, Nihat Kahveci.
Pertahanan rapat itu ditopang dengan gaya permainan menekan sejak menit awal hingga akhir. Pemain Turki tak memberi ruang kepada pemain Kroasia mengolah bola, memainkan umpan- umpan akurat, dan kesempatan menembak jika lapis pertahanan mereka jebol. Dengan cara itu, meski kalah cepat dengan gelandang-gelandang Kroasia, Turki tetap sulit dipatahkan.
Bentrokan suporter
Kemenangan Turki disambut pesta pora pendukungnya di kota Vienna. Hingga menjelang pagi, jalan-jalan di ibu kota Austria itu diramaikan deru mobil suporter Turki dengan bunyi klakson bertalu-talu. Mobil melaju kencang, sementara mereka menjulurkan badan lewat jendela sambil mengibarkan bendera Turki.
Meski tetap aman dan tertib, dilaporkan terjadi bentrokan suporter Kroasia dan Turki di sebuah zona suporter. Beberapa suporter Kroasia terluka dalam bentrokan itu. Di pinggiran kota Vienna, kawasan imigran Turki dan Kroasia, kedua suporter juga saling melempar botol-botol bekas minuman.
Di kawasan itu, bangunan-bangunan berbendera Turki juga dilempari batu oleh pendukung Kroasia. Polisi menangkap 12 suporter yang terlibat dalam bentrokan tersebut. (Mh Samsul Hadi, dari Vienna, Austria)
http://cetak.kompas.com/read/xml/2008/06/22/00390560/turki.sejajar.dengan.jerman