Rahasia Kemenangan Rusia
20 Juni 2008 | Label: Euro 2008, Guus Hiddink, Rusia, Swedia | |INNSBRUCK, PK -- Guus Hiddink mengungkapkan rahasia kesuksesan timnya mengalahkan Swedia 2-0, Kamis (19/6/2008) dinihari wita dan lolos ke perempatfinal. Menurutnya, timnya membawa semangat jalanan untuk bangkit dan melumat lawan.
Semangat itu muncul setelah timnya dihajar 1-4 oleh Spanyol pada pertandingan pertama Grup C. Kekalahan itu sangat memukul, hingga menyadarkan semua pemain. "Setelah kekalahan dari Spanyol itu hanya ada dua pilihan. Terbang atau bertarung. Itu dua pilihan yang kami tawarkan kepada para pemain. Mereka akhirnya memilih bertarung," jelas Hiddink.
Dan, Rusia memang akhirnya tampil semakin baik. Setelah mengalahkan Yunani 1-0, permainan mereka semakin bagus saat menghadapi Swedia. Kemenangan 2-0 meloloskan Rusia ke perempat final, bahkan harusnya bisa mencetak lebih banyak gol lagi. Meski begitu, semua berakhir dengan memuaskan.
"Jika ada kritik yang bisa disampaikan kepada tim kami itu karena kami tidak bisa mencetak gol lebih banyak, padahal peluangnya sangat banyak. Meski begitu, tim kami telah mengalami kemajuan luar biasa. Para pemain begitu komitmen. Itulah kenapa kami menyebutnya sepakbola dewasa dan bersemangat jalanan," jelas Hiddink.
Mungkin, maksud Hiddink para petarung jalanan memang memiliki semangat besar. Mereka tak pernah menyerah sampai titik darah penghabisan dan tak takut kepada siapa saja.
Kini, Rusia tinggal berkonsentrasi menghadapi Belanda di babak perempatfinal, Sabtu (21/6/2008). Hanya saja, dia mengakui persiapan Belanda jauh lebih lama dibanding persiapan Rusia. Ini akan menjadi pertandingan penuh emosi bagi Hiddink, karena dia sendiri orang Belanda dan pernah menangani timnas Belanda di Piala Dunia 1998.
Hiddink menambahkan, dia menurunkan tim intinyha saat melawan Swedia. Pada saat yang sama, Belanda hanya menurunkan pemain lapis kedua saat meladeni Yunani. Ini menjadi masalah, karena tim inti Belanda memiliki kesempatan beristirahat lebih lama daripada tim inti Rusia.
Meski begitu, dia sudah bangga dengan prestasi Rusia selama ini. Sukses ke perempat final merupakan rekor Rusia sejak 20 tahun terakhir. "Maka, apa pun hasil pertandingan lawan Belanda nanti, kami sudah cukup meraih kesuksesan. Apalagi jika Anda mengetahui bagaimana kami membentuk tim ini. Jika Anda melihat ranking FIFA dan UEFA pada dua tahun lalu, kami kini mengalami kemajuan berarti," pungkasnya. (kompas.com/ap)
http://www.pos-kupang.com/main/index.php
Semangat itu muncul setelah timnya dihajar 1-4 oleh Spanyol pada pertandingan pertama Grup C. Kekalahan itu sangat memukul, hingga menyadarkan semua pemain. "Setelah kekalahan dari Spanyol itu hanya ada dua pilihan. Terbang atau bertarung. Itu dua pilihan yang kami tawarkan kepada para pemain. Mereka akhirnya memilih bertarung," jelas Hiddink.
Dan, Rusia memang akhirnya tampil semakin baik. Setelah mengalahkan Yunani 1-0, permainan mereka semakin bagus saat menghadapi Swedia. Kemenangan 2-0 meloloskan Rusia ke perempat final, bahkan harusnya bisa mencetak lebih banyak gol lagi. Meski begitu, semua berakhir dengan memuaskan.
"Jika ada kritik yang bisa disampaikan kepada tim kami itu karena kami tidak bisa mencetak gol lebih banyak, padahal peluangnya sangat banyak. Meski begitu, tim kami telah mengalami kemajuan luar biasa. Para pemain begitu komitmen. Itulah kenapa kami menyebutnya sepakbola dewasa dan bersemangat jalanan," jelas Hiddink.
Mungkin, maksud Hiddink para petarung jalanan memang memiliki semangat besar. Mereka tak pernah menyerah sampai titik darah penghabisan dan tak takut kepada siapa saja.
Kini, Rusia tinggal berkonsentrasi menghadapi Belanda di babak perempatfinal, Sabtu (21/6/2008). Hanya saja, dia mengakui persiapan Belanda jauh lebih lama dibanding persiapan Rusia. Ini akan menjadi pertandingan penuh emosi bagi Hiddink, karena dia sendiri orang Belanda dan pernah menangani timnas Belanda di Piala Dunia 1998.
Hiddink menambahkan, dia menurunkan tim intinyha saat melawan Swedia. Pada saat yang sama, Belanda hanya menurunkan pemain lapis kedua saat meladeni Yunani. Ini menjadi masalah, karena tim inti Belanda memiliki kesempatan beristirahat lebih lama daripada tim inti Rusia.
Meski begitu, dia sudah bangga dengan prestasi Rusia selama ini. Sukses ke perempat final merupakan rekor Rusia sejak 20 tahun terakhir. "Maka, apa pun hasil pertandingan lawan Belanda nanti, kami sudah cukup meraih kesuksesan. Apalagi jika Anda mengetahui bagaimana kami membentuk tim ini. Jika Anda melihat ranking FIFA dan UEFA pada dua tahun lalu, kami kini mengalami kemajuan berarti," pungkasnya. (kompas.com/ap)
http://www.pos-kupang.com/main/index.php