Loew, Melepas Bayang-bayang Klinsmann
16 Juni 2008 | Label: Euro 2008, Jerman, Joachim Loew | |Ketegangan yang terekam lekat di wajah Joachim Loew (48) perlahan mencair begitu tendangan keras Lukas Podolski merobek gawang Polandia untuk kedua kalinya, Minggu (8/6) malam. Dan, ketegangan itu menjadi benar-benar cair ketika peluit tanda berakhirnya pertandingan dibunyikan, 21 menit kemudian.
Ujian pertama bagi pelatih Jerman pengganti Juergen Klinsmann setelah Piala Dunia 2006, khususnya di kejuaraan resmi, itu berakhir dengan baik. Jerman tampil impresif dan menjungkalkan Polandia, 2-0.
Loew melakukan semuanya secara cermat dengan hasil sempurna malam itu. Dia pilih para pemain utama dengan tepat serta mengganti pemain secara benar dan tepat waktu.
Meski yang dikalahkan Jerman adalah Polandia, tim yang belum pernah menang atas Jerman dalam 15 kali pertemuan, kemenangan yang diraih Jerman itu sangat berarti. Hal itu adalah kemenangan pertama di ajang Piala Eropa sejak menjadi juara 12 tahun silam. Jalan Jerman untuk melaju dan merebut Piala Eropa keempat kalinya pun makin terbuka.
Oliver Bierhoff, pahlawan Jerman saat merebut Piala Eropa 1996 yang kini menjadi general manager tim Jerman di Austria-Swiss, bersorak. Ia bangga melihat penampilan anak asuh Loew.
"Tim ini sangat fokus untuk juara, sama seperti saya dan teman-teman tahun 1996. Bahkan, kali ini mungkin Ballack dan rekan-rekan lebih 'lapar'," kata Bierhoff sambil memuji strategi Loew.
Lepas dari tangan Klinsmann, Loew tetap meneruskan gaya permainan 4-4-2 yang agresif. Namun, kini Loew semakin memantapkan sepak bola menyerang nan cepat, tapi dengan pertahanan yang mantap, tenang, dan penuh perhitungan.
Catatan hasil timnya cukup memuaskan selama babak kualifikasi. Dia sukses meloloskan tim Panser ke Austria-Swiss dengan catatan delapan kali menang, tiga kali seri, dan sekali kalah. Jerman juga menjelma menjadi tim dengan catatan produktivitas tinggi. Mereka mencetak 35 gol dan hanya kebobolan tujuh gol. Lewat catatan-catatan itu, plus kemenangan impresif 2-0 atas Polandia, Jerman semakin pantas dikedepankan sebagai salah satu tim unggulan pada Piala Eropa 2008.
Loew mengaku, dirinya tidak merasa asing menangani Podolski dan kawan-kawan. Namun, ia merasakan pengalaman yang sungguh-sungguh baru, mendebarkan, tapi memberi kegembiraan luar biasa ketika akhirnya berhasil.
"Pengalaman hebat berdiri sendiri sebagai manajer tim. Rasanya berada tepat di pinggir tebing hingga kami berhasil mencetak gol kedua," kata Loew.
Secara khusus, mantan pemain dan manajer klub VfB Stuttgart itu memuji penampilan Lukas Podolski.
"Podolski adalah sosok striker yang memberi ancaman setiap waktu di depan gawang lawan. Kecepatan dan kekuatannya luar biasa," kata Loew. Loew kini menatap ke depan. Ia siap menjadi suksesor dari legenda hidup Jerman, lebih dari seorang Klinsmann. "Memang, target meraih gelar juara Eropa itu tinggi, tapi kami punya alasan kuat untuk dapat mencapainya," kata Loew. (AP/BEN
http://cetak.kompas.com/read/xml/2008/06/10/02105790/joachim.loew.melepas.bayangbayang.klinsmann
Ujian pertama bagi pelatih Jerman pengganti Juergen Klinsmann setelah Piala Dunia 2006, khususnya di kejuaraan resmi, itu berakhir dengan baik. Jerman tampil impresif dan menjungkalkan Polandia, 2-0.
Loew melakukan semuanya secara cermat dengan hasil sempurna malam itu. Dia pilih para pemain utama dengan tepat serta mengganti pemain secara benar dan tepat waktu.
Meski yang dikalahkan Jerman adalah Polandia, tim yang belum pernah menang atas Jerman dalam 15 kali pertemuan, kemenangan yang diraih Jerman itu sangat berarti. Hal itu adalah kemenangan pertama di ajang Piala Eropa sejak menjadi juara 12 tahun silam. Jalan Jerman untuk melaju dan merebut Piala Eropa keempat kalinya pun makin terbuka.
Oliver Bierhoff, pahlawan Jerman saat merebut Piala Eropa 1996 yang kini menjadi general manager tim Jerman di Austria-Swiss, bersorak. Ia bangga melihat penampilan anak asuh Loew.
"Tim ini sangat fokus untuk juara, sama seperti saya dan teman-teman tahun 1996. Bahkan, kali ini mungkin Ballack dan rekan-rekan lebih 'lapar'," kata Bierhoff sambil memuji strategi Loew.
Lepas dari tangan Klinsmann, Loew tetap meneruskan gaya permainan 4-4-2 yang agresif. Namun, kini Loew semakin memantapkan sepak bola menyerang nan cepat, tapi dengan pertahanan yang mantap, tenang, dan penuh perhitungan.
Catatan hasil timnya cukup memuaskan selama babak kualifikasi. Dia sukses meloloskan tim Panser ke Austria-Swiss dengan catatan delapan kali menang, tiga kali seri, dan sekali kalah. Jerman juga menjelma menjadi tim dengan catatan produktivitas tinggi. Mereka mencetak 35 gol dan hanya kebobolan tujuh gol. Lewat catatan-catatan itu, plus kemenangan impresif 2-0 atas Polandia, Jerman semakin pantas dikedepankan sebagai salah satu tim unggulan pada Piala Eropa 2008.
Loew mengaku, dirinya tidak merasa asing menangani Podolski dan kawan-kawan. Namun, ia merasakan pengalaman yang sungguh-sungguh baru, mendebarkan, tapi memberi kegembiraan luar biasa ketika akhirnya berhasil.
"Pengalaman hebat berdiri sendiri sebagai manajer tim. Rasanya berada tepat di pinggir tebing hingga kami berhasil mencetak gol kedua," kata Loew.
Secara khusus, mantan pemain dan manajer klub VfB Stuttgart itu memuji penampilan Lukas Podolski.
"Podolski adalah sosok striker yang memberi ancaman setiap waktu di depan gawang lawan. Kecepatan dan kekuatannya luar biasa," kata Loew. Loew kini menatap ke depan. Ia siap menjadi suksesor dari legenda hidup Jerman, lebih dari seorang Klinsmann. "Memang, target meraih gelar juara Eropa itu tinggi, tapi kami punya alasan kuat untuk dapat mencapainya," kata Loew. (AP/BEN
http://cetak.kompas.com/read/xml/2008/06/10/02105790/joachim.loew.melepas.bayangbayang.klinsmann