Hapus Duka Usai Kemenangan

16 Juni 2008 | Label: , , | |

Senyum mengembang di wajah Pelatih Kroasia Slaven Bilic ketika wasit Pieter Vink meniup peluit tanda berakhirnya partai pertama di Grup B, Senin (9/6) dini hari WIB, di Vienna, Austria. Kemenangan Kroasia atas Austria, 1-0, membangkitkan lagi kenangan setelah 12 tahun lalu negara ini bisa melaju ke babak perempat final Piala Eropa.

"Saya bahagia setelah bertahun-tahun menunggu, akhirnya kami bisa memenangi pertandingan di turnamen besar seperti Piala Eropa," papar Bilic.

Seusai pertandingan, Bilic menyalami seluruh pemain yang dinilainya telah bermain sempurna. Inilah upaya yang bisa dilakukan Bilic untuk memulihkan kepercayaan diri anak didiknya.

Bilic, yang juga menjadi pemain belakang Kroasia di Piala Eropa 1996, bahkan menyempatkan diri membawa radio ke ruang ganti tim "The Blazer". Dia menyetel lagu dan menyuruh anak didiknya bernyanyi, mengusir kekecewaan para pemain karena merasa penampilan kali itu dirasakan tidak optimal.

Barangkali kekecewaan tim Kroasia wajar saja menggantung di hati para pemain karena gol yang membawa kemenangan Kroasia dicetak dari pemberian penalti pada menit ke-4 babak pertama, yang dimanfaatkan dengan baik oleh pemain tengah, Luka Modric. Skor 1-0 ini dipertahankan hingga 90 menit pertandingan.

Peluang untuk mencetak gol selanjutnya bukannya tidak mampir ke tim Kroasia. Pada babak pertama, Kroasia bahkan berhasil mengontrol permainan sebelum akhirnya Austria mengambil alih kontrol permainan seusai istirahat 15 menit.

Modric mempunyai kesempatan ketika dia mencuri bola dari pemain belakang Austria dan menggiring bola sampai ke kotak penalti. Namun, pemain belakang Austria, Emanuel Pogatetz, sanggup mencuri bola dan melambungkannya ke tengah lapangan.

Bilic bukannya tidak melihat perubahan permainan itu. Dia menyadari bahwa timnya kehilangan kepercayaan diri pada babak kedua. Akibatnya, para pemain hanya berusaha bertahan.

"Lawan kami banyak mendesak ke pertahanan kami, terutama pada babak kedua. Namun, saya yakin bahwa ini disebabkan oleh merosotnya kepercayaan diri kami. Para pemain Kroasia mengambil posisi terlalu ke belakang dan berada di sekitar area penalti terlalu cepat. Pada 15 menit terakhir, ketika lawan harus bertempur mati-matian, para pemain kami harus banyak bertahan. Namun, strategi itu sudah dilakukan para pemain sejak menit ke-60," tutur Bilic.

Adalah tugas Bilic untuk memulihkan kembali kepercayaan diri para pemain setelah memetik kemenangan.

Austria berduka
Sebaliknya, bagi kubu Austria, pertandingan perdana di Ernst Happel merupakan pil pahit. Pelatih Josef Hickersberger tampak muram. Austria harus memperoleh hasil sedikitnya satu kali menang dan satu kali seri untuk mengumpulkan empat poin dari dua pertandingan yang tersisa agar bisa lolos babak penyisihan.

Sementara dua lawan lain tidak mudah, yakni Jerman dan Polandia. Jerman berada pada posisi ke-5 dunia, Polandia di posisi ke-28, sementara Austria masih tertinggal di urutan ke-92. Austria membutuhkan sedikit keajaiban untuk bisa memenuhi target lolos dari Grup B.

"Dalam pertandingan kemarin, kami banyak melakukan tekanan ke pemain lawan dan kesempatan baik yang ternyata masih belum bisa membuahkan gol. Karena pada menit ke-4 kami sudah kebobolan, tentu wajar kalau para pemain kehilangan kepercayaan diri. Saya tidak bisa menyalahkan para pemain karena mereka sudah dibekali dengan persiapan mental yang cukup," ujar Josef. (AFP/ART)

http://cetak.kompas.com/read/xml/2008/06/10/02093682/hapus.duka.usai.kemenangan.pulihkan.
kepercayaan.diri.untuk.bertarung.lagi

0 komentar: