Jerman Waspadai Semangat Turki

24 Juni 2008 | Label: , , | |

Basel, Senin - Meski rekor pertemuan Jerman-Turki lebih berpihak pada tim Jerman dan kepercayaan diri yang tinggi tengah melingkupi tim itu, kapten tim Michael Ballack meminta timnya mewaspadai semangat juang yang ditunjukkan tim Turki di Piala Eropa 2008. Hal senada juga diingatkan manajer tim nasional Jerman, Oliver Bierhoff.

Menurut Ballack, Turki selalu tampil mengejutkan, seperti telah ditunjukkan selama babak penyisihan hingga perempat final Piala Eropa 2008.

"Sebelumnya, tidak ada yang memperkirakan pencapaian Turki hingga semifinal, bahkan mungkin oleh tim itu sendiri. Mental mereka sangat kuat," kata Ballack di Basel, Swiss, Senin lalu.

Jerman akan bertemu Turki pada pertandingan pertama babak semifinal Piala Eropa 2008 di Stadion St Jakob Park, Swiss, Rabu (25/6) atau Kamis dini hari WIB.

Dari 17 kali pertemuan kedua tim, Jerman menang 11 kali, imbang empat kali, serta hanya tiga kali kalah. Namun, dua dari tiga kekalahan itu diderita dalam tiga partai terakhir, sementara satu pertandingan sisanya berakhir dengan hasil imbang.

Kekalahan terakhir Jerman dari Turki terjadi saat Jerman masih di bawah kendali Pelatih Juergen Klinsman dan Asisten Pelatih Joachim Loew, 21 Oktober 2005 di Instanbul, Turki, dalam sebuah partai persahabatan. Saat itu Jerman berhasil ditaklukkan dengan skor 1-2.

Pertemuan kedua tim di turnamen besar terjadi di Piala Dunia 1954, saat Jerman akhirnya menjadi juara dunia pertama kalinya. Ketika itu, Jerman-Turki bertemu dua kali dan dua-duanya dimenangi Jerman. Pada fase penyisihan grup, Jerman menang 4-1, sementara pada babak play- off menuju perempat final Turki dihancurkan 1-7.

Tak boleh diremehkan
Menurut Michael Ballack, secara teknis dan strategi bermain Jerman lebih unggul ketimbang Turki. Apalagi, saat ini tim asuhan Pelatih Fatih Terim itu sedang dilanda krisis terkait banyaknya pemain cedera dan terkena hukuman. Namun, katanya, mental Turki yang kuat pada Piala Eropa 2008 di Austria-Swiss sekarang tidak boleh diremehkan. "Mental kuat itu dapat membalikkan keadaan sekaligus memberi tekanan luar biasa ke arah lawan," kata Ballack.

Pendapat sama diungkapkan Bierhoff. Ia mengaku mencemaskan semangat Turki yang dapat mencuri kemenangan pada saat-saat akhir. Menurut dia, Michael Ballack dan kawan-kawan tidak boleh besar kepala dengan status sebagai tim favorit. Kalaupun Jerman dapat mencetak gol lebih dulu, mereka tidak boleh berpuas hati.

"Sebelum memikirkan babak final, kami harus melewati hadangan Turki lebih dulu. Turki telah menunjukkan kalau mereka selalu bisa kembali bangkit sehingga kami tidak boleh lengah," kata Bierhoff.

Menjelang partai semifinal, Jerman merasa gembira dengan kabar pulihnya gelandang bertahan Torsten Frings dari cedera retak tulang rusuk yang diderita pada partai Jerman-Austria di pertandingan terakhir Grup A.

"Saya beruntung dapat mengatakan bahwa seluruh 23 pemain ikut berlatih hari ini dan mereka fit," kata Pelatih Jerman Joachim Loew.

Krisis pemain

Kondisi sebaliknya terjadi pada Turki. Setelah kehilangan enam pemain saat menghadapi Kroasia pada babak perempat final, Turki juga dipastikan kehilangan empat pemain lain, yakni Tuncay Sanli, Arda Turan, dan Emre Asik, akibat akumulasi kartu kuning. Di luar itu, striker Nihat Kahveci juga cedera paha kanannya. Kehilangan Kahveci adalah kerugian besar bagi Turki karena terbukti ia adalah inspirator tim.

Turki juga harus kehilangan kiper utama Volkan Demirel, yang mendapat kartu merah pada partai Turki-Ceko dalam babak penyisihan grup. Namun, salah satu andalan di barisan tengah, Mehmet Aurelio, akan kembali bermain kala menghadapi Jerman nanti.

Hingga kemarin, Asosiasi Sepak Bola Eropa (UEFA) berketetapan tidak akan mengubah peraturan yang melarang penambahan jumlah pemain setelah sebuah turnamen berlangsung. Kondisi ini mengharuskan Turki harus mempersiapkan timnya dengan sisa pemain yang ada.

Namun, pemain tengah Turki, Hamid Altintop, menyatakan, peluang timnya maju ke final masih 50-50 persen. Ia yakin, timnya akan mampu membendung serangan Jerman.

"Jerman mungkin lebih favorit, tetapi kami juga punya tim yang bagus. Jika kami melanjutkan cara bermain kami sebelumnya, kami percaya diri mampu menang dan melangkah ke final," kata Altintop saat ditemui seusai latihan bersama timnya.

Ia menegaskan, timnya tidak terlalu mempermasalahkan kondisi yang tampak compang-camping saat ini. Membawa semangat juara Piala Eropa 2004, Yunani, yang kala itu dipandang sebelah mata, ia yakin timnya akan bangkit.

"Dalam tim Turki, beberapa pemain sangat fleksibel sehingga dapat dipasang di sejumlah posisi. Saya, misalnya, dapat bermain di kiri atau kanan. Kami juga berkomunikasi dengan bahasa yang sama, itu yang paling penting," kata Altintop.

Salah satu juru bicara tim Turki mengungkapkan, pihaknya masih menunggu kepastian dapat tidaknya kapten utama, Emre Belozoglu, bermain melawan Jerman. Ia terlihat menjalani latihan ringan bersama timnya kemarin. Pengalaman Emre yang pernah bermain di liga-liga besar Eropa- seperti di Italia bersama Inter Milan dan Liga Inggris dengan Newcastle United-sangat diperlukan saat menghadapi tim sebesar Jerman yang banyak dihuni pemain bintang. (AP/REUTERS/BEN)

http://cetak.kompas.com/read/xml/2008/06/24/02103752/jerman.waspadai.semangat.turki

0 komentar: