Jerman Tebar Ancaman

16 Juni 2008 | Label: , | |

JERMAN tidak main-main dengan ambisinya menjadi juara Euro 2008. Polandia memang masih satu kelas di bawah Jerman. Namun, dua gol kemenangan yang diborong Lukas Podolsi dalam pertandingan, Minggu malam atau Senin (9/6/2008) dinihari wita, membuat Jerman menebar ancaman bagi lawan-lawannya.

Jerman menang 2-0 atas Polandia dalam laga pertama Grup B. Kemenangan itu tak lepas dari keberanian pelatih Jerman, Joachim Loew menggeser posisi Lukas Podolski dari striker menjadi sayap kiri. Taktik inilah yang membawa Podolski mencetak dua gol kemenangan tim Panser.
Pemain, pelatih, ofisial dan suporter Jerman bersukaria. Tapi hati Lukas Podolski terasa terbelah. Di satu sisi dia harus loyal kepada timnas Jerman yang dibelanya, di sisi lain, Polandia adalah negara asalnya. Dan, ketika dia mencetak dua gol ke gawang Polandia, hatinya makin berkecamuk, kegembiraan dan kesedihan berbaur menjadi satu.



"Kami meraih kemenangan penting pada pertandingan pemuka di Grup B. Tapi, kemenangan itu tak terlalu membahagiakan diriku. Sebab aku adalah asli Polandia dan sebagian besar keluargaku masih ada di sana," ujarnya usai pertandingan.

"Hatiku seperti terbelah dua. Sebagai warga Jerman dan orang Polandia. Beberapa keluargaku ada yang duduk di tribun tempat para suporter Polandia berada. Maka, aku segera mendatangi mereka setelah pertandingan usai," katanya.

Podolski memang pantas bersedih, sebab hasil itu benar-benar membuat bangsanya kecewa. "Anda bisa membayangkan betapa kecewanya kami atas kekalahan itu. Tapi, harus diakui lawan kami bermain dengan level yang tinggi. Gol pertama terjadi dengan baik. Tapi, saya tak terkesan oleh gol kedua.Kami bermain terlalu terbuka dan mencoba menekan lawan, tapi berakibat fatal dan menyebabkan lahirnya gol kedua," kata Pelatih Polandia, Leo Beenhaker. Beenhakker berharap timnya bisa mencuri angka pada dua laga selanjutnya. Meski yang dihadapi bukanlah tim-tim yang di atas kertas mudah dikalahkan yakni Austria dan Kroasia

Gol tercepat
Pelatih Kroasia, Slaven Bilic merasakan arti dari sebuah gol cepat yang membawa timnya mengungguli tuan rumah Austria 1-0. Penalti yang diberikan wasit kepada Kroasia akibat pelanggaran kepada Ivica Olic, sukses dimanfaatkan Luka Modric menjadi gol. Untuk sementara ini adalah gol tercepat di putaran final Euro 2008 karena terjadi menit keempat.

Bilic mengklaim, moral anak asuhnya meningkat drastis setelah gol tersebut. Kendati mendapat tekanan serius dari Austria sepanjang pertandingan, Kroasia tetap keluar sebagai pemenang. "Gol cepat sangat membantu kami. Para pemain bisa mengontrol pertandingan. Di babak kedua kami tertekan, tapi lini belakang bekerja luar biasa," jelas Slaven Bilic seperti dikutip Associated Press, Senin (9/6/2008).

Dengan tiga poin dikantong, Kroasia tinggal membutuhkan satu kemenangan lagi guna melangkah ka babak selanjutnya. Tapi Kroasia akan dihadang oleh pasukan Joachim Loew, Jerman, Kamis (12/6/2008). Bilic yakin bisa meladeni Jerman. "Sekarang yang perlu diperhatikan adalah kekuatan Jerman. Tapi dengan tiga poin di tangan, saya rasa peluang akan tetap terjaga, kendati kamu kalah dengan Jerman," lanjutnya.

Menanggapi kekalahan timnya, Pelatih Austria, Josef Hickersberger sangat terpukul. "Ini merupakan hasil awal terburuk yang bisa kami capai di turnamen besar," keluh Hickersberger. (ozc/bbc/eko)

0 komentar: