Belanda Mencari Lawan
16 Juni 2008 | Label: Belanda, Euro 2008, Perancis | |Bern, sabtu - Dua finalis Piala Dunia 2006, Italia dan Perancis, dibuat tidak berdaya oleh tim "Oranye" Belanda. Menjadi tim ketiga yang melangkah ke babak perempat final sekaligus paling produktif di Piala Eropa 2008 sejauh ini, tim besutan Marco van Basten itu pun sesumbar mencari lawan.
"Menjadi nomor satu di Grup C, dengan mengalahkan Italia dan Perancis, jelas sangat positif dan melegakan. Tetapi, ini merupakan kewajiban bagi kami semua karena suporter juga menginginkan begitu," kata Van Basten seusai kemenangan 4-1 atas Perancis, Jumat (13/6).
Kemenangan itu tidak saja mengantarkan Belanda ke babak perempat final, mengikuti jejak dua tim lainnya-wakil Grup A, Portugal, dan wakil Grup B, Kroasia. Akan tetapi, Sneijder dan kawan-kawan juga menjadi tim tersubur hingga pertandingan kedua. Mereka telah mengemas tujuh gol dan hanya kebobolan satu kali dari dua laga yang telah digelar.
Dari tujuh gol itu, enam pemain Belanda menyumbangkan gol. Ini menunjukkan bahwa tim ini tidak bergantung pada pemain tertentu untuk urusan memanfaatkan peluang di gawang lawan. Selain Sneijder yang mencetak dua gol, satu di antaranya saat mencukur Italia, 3-0, pemain lain adalah Ruud van Nistelrooy, Giovanni van Bronckhorst, Dirk Kuyt, Robin van Persie, dan Arjen Robben.
Sneijder kembali menjadi bintang lapangan pada partai Belanda-Perancis. Ia mencetak gol menawan lewat tendangan keras dari luar kotak penalti pada menit terakhir.
Ia juga menyumbang andil besar atas terjadinya gol ketiga yang dicetak Robben hanya satu menit setelah striker Perancis, Thierry Henry, memperkecil ketinggalan 1-2. Lewat kecermatannya, ia mengirimkan umpan matang kepada Robben. Dengan kecepatan dan kecermatannya, Robben menggetarkan gawang Perancis yang dijaga Gregory Coupet dari sudut yang nyaris mustahil untuk mencetak gol.
Dua gol Belanda lainnya dihasilkan oleh Dirk Kuyt melalui sundulan memanfaatkan tendangan sudut pada menit ke-9 serta sontekan keras Robin van Persie memanfaatkan umpan Robben pada menit ke-59. Van Basten sesumbar, timnya tidak akan berhenti meraih kemenangan, bahkan saat melawan Romania di pertandingan terakhir di penyisihan grup. Kemenangan, kata Van Basten, adalah jalan untuk menjaga motivasi timnya di kejuaraan yang ketat seperti Piala Eropa ini.
"Hasil pertandingan lawan Romania memang tak penting lagi. Tetapi, kami akan mencoba bermain efisien untuk memetik kemenangan dengan mencetak gol sebanyak mungkin," kata Van Basten.
Dirk Kuyt menambahkan, dirinya semakin yakin Belanda akan menciptakan sejarah di Austria-Swiss kali ini.
"Sangat mungkin kami juara setelah melewati dua pertandingan dengan memuaskan. Tetapi, tentu kami harus menatapi semua babak," kata Kuyt.
Duka Perancis
Sementara itu, kekalahan telak telah membawa suasana kelabu di kubu Perancis. Ini merupakan kekalahan terburuk kedua bagi Perancis di turnamen akbar setelah dihancurkan Brasil, 2-5, pada Piala Dunia 1958.
Pelatih Raymond Domenech menyatakan, timnya pantas mendapatkan penalti saat masih tertinggal 0-1, tepatnya pada menit ke-48, saat bek Belanda, Andre Ooijer, terlihat memblok bola menggunakan tangannya di kotak penalti. Namun, wasit asal Jerman, Herbert Fandel, tidak mengindahkan protes timnya.
Striker Thierry Henry menegaskan, peluang timnya ke perempat final masih terbuka. Syaratnya, timnya harus mengalahkan Italia, sementara Romania seri atau kalah melawan Belanda di pertandingan terakhir.
"Perancis belum habis. Kami akan bangkit dalam partai hidup mati melawan Italia," kata Henry. (AP/REUTERS/BEN)
http://cetak.kompas.com/read/xml/2008/06/15/01222378/belanda.mencari.lawan
"Menjadi nomor satu di Grup C, dengan mengalahkan Italia dan Perancis, jelas sangat positif dan melegakan. Tetapi, ini merupakan kewajiban bagi kami semua karena suporter juga menginginkan begitu," kata Van Basten seusai kemenangan 4-1 atas Perancis, Jumat (13/6).
Kemenangan itu tidak saja mengantarkan Belanda ke babak perempat final, mengikuti jejak dua tim lainnya-wakil Grup A, Portugal, dan wakil Grup B, Kroasia. Akan tetapi, Sneijder dan kawan-kawan juga menjadi tim tersubur hingga pertandingan kedua. Mereka telah mengemas tujuh gol dan hanya kebobolan satu kali dari dua laga yang telah digelar.
Dari tujuh gol itu, enam pemain Belanda menyumbangkan gol. Ini menunjukkan bahwa tim ini tidak bergantung pada pemain tertentu untuk urusan memanfaatkan peluang di gawang lawan. Selain Sneijder yang mencetak dua gol, satu di antaranya saat mencukur Italia, 3-0, pemain lain adalah Ruud van Nistelrooy, Giovanni van Bronckhorst, Dirk Kuyt, Robin van Persie, dan Arjen Robben.
Sneijder kembali menjadi bintang lapangan pada partai Belanda-Perancis. Ia mencetak gol menawan lewat tendangan keras dari luar kotak penalti pada menit terakhir.
Ia juga menyumbang andil besar atas terjadinya gol ketiga yang dicetak Robben hanya satu menit setelah striker Perancis, Thierry Henry, memperkecil ketinggalan 1-2. Lewat kecermatannya, ia mengirimkan umpan matang kepada Robben. Dengan kecepatan dan kecermatannya, Robben menggetarkan gawang Perancis yang dijaga Gregory Coupet dari sudut yang nyaris mustahil untuk mencetak gol.
Dua gol Belanda lainnya dihasilkan oleh Dirk Kuyt melalui sundulan memanfaatkan tendangan sudut pada menit ke-9 serta sontekan keras Robin van Persie memanfaatkan umpan Robben pada menit ke-59. Van Basten sesumbar, timnya tidak akan berhenti meraih kemenangan, bahkan saat melawan Romania di pertandingan terakhir di penyisihan grup. Kemenangan, kata Van Basten, adalah jalan untuk menjaga motivasi timnya di kejuaraan yang ketat seperti Piala Eropa ini.
"Hasil pertandingan lawan Romania memang tak penting lagi. Tetapi, kami akan mencoba bermain efisien untuk memetik kemenangan dengan mencetak gol sebanyak mungkin," kata Van Basten.
Dirk Kuyt menambahkan, dirinya semakin yakin Belanda akan menciptakan sejarah di Austria-Swiss kali ini.
"Sangat mungkin kami juara setelah melewati dua pertandingan dengan memuaskan. Tetapi, tentu kami harus menatapi semua babak," kata Kuyt.
Duka Perancis
Sementara itu, kekalahan telak telah membawa suasana kelabu di kubu Perancis. Ini merupakan kekalahan terburuk kedua bagi Perancis di turnamen akbar setelah dihancurkan Brasil, 2-5, pada Piala Dunia 1958.
Pelatih Raymond Domenech menyatakan, timnya pantas mendapatkan penalti saat masih tertinggal 0-1, tepatnya pada menit ke-48, saat bek Belanda, Andre Ooijer, terlihat memblok bola menggunakan tangannya di kotak penalti. Namun, wasit asal Jerman, Herbert Fandel, tidak mengindahkan protes timnya.
Striker Thierry Henry menegaskan, peluang timnya ke perempat final masih terbuka. Syaratnya, timnya harus mengalahkan Italia, sementara Romania seri atau kalah melawan Belanda di pertandingan terakhir.
"Perancis belum habis. Kami akan bangkit dalam partai hidup mati melawan Italia," kata Henry. (AP/REUTERS/BEN)
http://cetak.kompas.com/read/xml/2008/06/15/01222378/belanda.mencari.lawan