Yunani Tersingkir
16 Juni 2008 | Label: Euro 2008, Rusia, Yunani | |Salzburg, Minggu - Juara bertahan Yunani tersingkir dari Piala Eropa 2008 setelah kalah 0-1 dari Rusia pada pertandingan putaran final Grup D, Minggu (15/6) dini hari WIB. Hasil itu sekaligus memastikan peringkat pertama Grup D, Spanyol, lolos ke perempat final.
Gol semata wayang Rusia tercipta melalui sontekan Konstantin Zyryanov pada menit ke-33 setelah mendapat umpan salto dari Sergei Semak. Kiper Yunani, Antonis Nikopolidis, saat itu berusaha menghalau bola dengan bergerak ke sisi kiri lapangan, tetapi hal itu justru memudahkan Zyryanov mencetak gol.
Yunani sebelumnya sempat mendapatkan peluang emas untuk mencetak gol, tepatnya pada menit ke-20. Saat itu kapten Angelos Basinas, yang mengambil tendangan bebas, mengirimkan umpan ke Charisteas yang berada di depan gawang. Sayangnya, sundulan Charisteas meleset.
Pada menit-menit berikutnya, pasukan Rusia justru lebih mendominasi dalam mengambil inisiatif menyerang dengan cepat dan agresif. Lewat kerja sama apik Igor Semshov, Yuri Zhirkov, dan striker Pavlyuchenko, Rusia berkali-kali mendapat peluang menambah gol, tetapi selalu gagal.
Bagi Yunani, kekalahan ini cukup tragis karena empat tahun lalu mereka membuat kejutan dengan meraih Piala Eropa 2004. Selain kalah dua kali berturut-turut, yakni saat dipukul Swedia (0-2) dan Rusia (0-1), dalam Piala Eropa kali ini mereka juga belum mampu mencetak gol.
Satu-satunya kesempatan untuk membuktikan diri bahwa mereka dapat bermain lebih baik adalah saat melakoni pertandingan terakhir Grup D melawan Spanyol, Rabu mendatang. "Kami tidak bisa menyelesaikan peluang yang ada. Saya selalu katakan, Yunani bukan tim yang akan banyak mencetak gol. Saya hanya berharap Yunani bisa mendapatkan satu gol, tetapi sialnya itu tidak terjadi," kata Pelatih Yunani Otto Rehhagel.
Ia juga mengatakan, sangat tidak realistis mengharapkan Yunani memiliki performa yang serupa dengan empat tahun lalu, di mana mereka sukses memboyong Piala Eropa itu. "Tahun 2004 adalah keajaiban dan keajaiban hanya terjadi setiap 30 tahun sekali atau lebih," katanya.
Meskipun laga terakhir melawan Spanyol tidak memengaruhi posisi Yunani, namun mereka berjanji tetap akan memberikan perlawanan terbaiknya.
"Yang ada dalam pikiran kami selanjutnya adalah pertandingan Rabu melawan Spanyol. Kami akan tetap berusaha menang," kata pemain tengah Yunani, Giorgios Karagounis Rehhagel menambahkan, "Untuk para pendukung, penyelenggara Piala Eropa, dan untuk kami sendiri, kami memiliki tanggung jawab untuk bermain cantik. Kami tetap fokus pada pertandingan itu."
Adapun bagi Pelatih Rusia Guus Hiddink, kemenangan atas Yunani merupakan hasil dari usaha keras pemainnya. Meskipun demikian, masih banyak yang harus dibenahi sebelum mereka menghadapi Swedia dalam pertandingan akhir pada grup itu, Rabu, di Innsbruck. "Saya kira kami harus meningkatkan diri karena Swedia bahkan lebih kuat. Perlu kerja keras dua kali lipat untuk menang," kata Hiddink.
Rusia harus menang dalam laga melawan Swedia agar lolos ke perempat final mengingat keduanya sama-sama mengoleksi tiga poin. (REUTERS/AP/WHY)
http://cetak.kompas.com/read/xml/2008/06/16/00493684/yunani.tersingkir
Gol semata wayang Rusia tercipta melalui sontekan Konstantin Zyryanov pada menit ke-33 setelah mendapat umpan salto dari Sergei Semak. Kiper Yunani, Antonis Nikopolidis, saat itu berusaha menghalau bola dengan bergerak ke sisi kiri lapangan, tetapi hal itu justru memudahkan Zyryanov mencetak gol.
Yunani sebelumnya sempat mendapatkan peluang emas untuk mencetak gol, tepatnya pada menit ke-20. Saat itu kapten Angelos Basinas, yang mengambil tendangan bebas, mengirimkan umpan ke Charisteas yang berada di depan gawang. Sayangnya, sundulan Charisteas meleset.
Pada menit-menit berikutnya, pasukan Rusia justru lebih mendominasi dalam mengambil inisiatif menyerang dengan cepat dan agresif. Lewat kerja sama apik Igor Semshov, Yuri Zhirkov, dan striker Pavlyuchenko, Rusia berkali-kali mendapat peluang menambah gol, tetapi selalu gagal.
Bagi Yunani, kekalahan ini cukup tragis karena empat tahun lalu mereka membuat kejutan dengan meraih Piala Eropa 2004. Selain kalah dua kali berturut-turut, yakni saat dipukul Swedia (0-2) dan Rusia (0-1), dalam Piala Eropa kali ini mereka juga belum mampu mencetak gol.
Satu-satunya kesempatan untuk membuktikan diri bahwa mereka dapat bermain lebih baik adalah saat melakoni pertandingan terakhir Grup D melawan Spanyol, Rabu mendatang. "Kami tidak bisa menyelesaikan peluang yang ada. Saya selalu katakan, Yunani bukan tim yang akan banyak mencetak gol. Saya hanya berharap Yunani bisa mendapatkan satu gol, tetapi sialnya itu tidak terjadi," kata Pelatih Yunani Otto Rehhagel.
Ia juga mengatakan, sangat tidak realistis mengharapkan Yunani memiliki performa yang serupa dengan empat tahun lalu, di mana mereka sukses memboyong Piala Eropa itu. "Tahun 2004 adalah keajaiban dan keajaiban hanya terjadi setiap 30 tahun sekali atau lebih," katanya.
Meskipun laga terakhir melawan Spanyol tidak memengaruhi posisi Yunani, namun mereka berjanji tetap akan memberikan perlawanan terbaiknya.
"Yang ada dalam pikiran kami selanjutnya adalah pertandingan Rabu melawan Spanyol. Kami akan tetap berusaha menang," kata pemain tengah Yunani, Giorgios Karagounis Rehhagel menambahkan, "Untuk para pendukung, penyelenggara Piala Eropa, dan untuk kami sendiri, kami memiliki tanggung jawab untuk bermain cantik. Kami tetap fokus pada pertandingan itu."
Adapun bagi Pelatih Rusia Guus Hiddink, kemenangan atas Yunani merupakan hasil dari usaha keras pemainnya. Meskipun demikian, masih banyak yang harus dibenahi sebelum mereka menghadapi Swedia dalam pertandingan akhir pada grup itu, Rabu, di Innsbruck. "Saya kira kami harus meningkatkan diri karena Swedia bahkan lebih kuat. Perlu kerja keras dua kali lipat untuk menang," kata Hiddink.
Rusia harus menang dalam laga melawan Swedia agar lolos ke perempat final mengingat keduanya sama-sama mengoleksi tiga poin. (REUTERS/AP/WHY)
http://cetak.kompas.com/read/xml/2008/06/16/00493684/yunani.tersingkir