Gilabola

"SALAH satu pemain generasi emas sepakbola NTT telah pergi!" Demikian komentar Pemimpin Redaksi (Pemred) SKH Pos Kupang, Dion DB Putra, ketika diberitahu bahwa pelatih PS Kabupaten Kupang (PSK), Ferdy Lape, telah meninggal dunia akibat kecelakaan sepeda motor di Jalan Yos Sudarso, Alak- Kupang, Jumat (28/11/2008) dinihari Wita.

Dion DB Putra tidak salah menyebut Ferdy Lape sebagai salah satu pemain generasi emas sepakbola NTT. Namanya tercatat sebagai pemain yang memperkuat NTT di PON

XII 1989 di Jakarta. Prestasi ini menjadi capaian tertinggi sepakbola NTT dalam sejarahnya. Prestasi ini belum termasuk kiprahnya bersama PSK, PS Putra Gawang baik sebagai pemain maupun pelatih.

Banyak pemain, mantan pemain, pelatih hingga wasit yang tidak percaya kalau Ferdy Lape yang pada Selasa, 25 November 2008, baru saja merayakan ulang tahunnya yang ke-49 meninggal dunia. Tak ada kepastian sebab-sebab kecelakaan yang merenggut nyawa pelatih Persado Oesao ini. Apakah pria yang biasa akrab disapa Om Fuk ini menabrak kontainer ataukah ditabrak, informasinya masih simpang siur.

Tak heran kalau 'kepergian' Ferdy Lape, suami dari Regina Hina ini meninggalkan kesan duka mendalam bagi rekan dan keluarganya. "Kalau sudah ada di lapangan, dia sangat tegas dan disiplin. Dia bisa marah sekali kalau pemainnya salah, namun dia juga cepat memaafkan orang," itu kesan dari bekas anak asuhnya di PSK, Pieter Fomeni.

"Om Fuk telah merubah wajah sepakbola di Kabupaten Kupang. Kami kehilangan tokoh panutan yang membimbing kami di lapangan dan luar lapangan," ujar pemain PSK, Mansyur Labuka.

Sebagai manusia biasa ada kalanya dia pun tak luput dari kesalahan. Namun, sosok salah satu Ketua RT di Kelurahan Alak ini tak mungkin hilang begitu saja dalam sepakbola NTT. Masyarakat Gila Bola (Mas Gibol) NTT tentu tak rela dia pergi begitu cepat, namun Tuhan berkehendak lain. Selamat Jalan Om Fuk...! (sipri seko)