Cengkeraman Kuat Eropa Barat
22 Desember 2008 | Label: Bisnis Sepakbola | |DOMINASI klub-klub papan atas (klub asal Eropa Barat) masih menjadi sorotan utama panggung kompetisi akbar Liga Champions UEFA 2008/2009. Belum ada kejutan yang mampu dihadirkan para wakil juara dari sisi timur Benua Biru.
Kalaupun ada, hanya klub Yunani Panathinaikos yang berhak disematkan status tersebut. Panathinaikos sanggup tampil menyeruak ke depan dengan meloloskan diri ke putaran berikut. Hasil akhir pada pertempuran di babak penyisihan grup menjadi acuannya.
Lihat saja betapa kuatnya cengkeraman kuku klub-klub sekelas Manchester United, Barcelona, Internazionale Milano atau Liverpool menancap di putaran gugur Liga Champions (LC) musim ini. Panathinaikos menjadi satu-satunya wakil tersisa asal Eropa Timur yang lolos ke babak 16 besar.
Tim-tim semacam Anorthosis Famagusta (Siprus), FC BATE Borisov (Belarusia), CFR Cluj (Rumania), Dynamo Kyiv (Ukraina), Fenerbahce (Turki), Shaktar Donetsk (Ukraina), Steaua Bucharest (Rumania) dan Zenit St Petersburg (Rusia) sudah tenggelam sebelum sempat menggapai babak knock-out pertama.
Coba bayangkan. Dari total sembilan peserta asal Eropa Timur, yang lolos ujian hanya satu tim. Bandingkan dengan 15 kandidat juara LC lain yang semuanya berasal dari kawasan barat. Bila situasi terus berjalan seperti ini, wacana pemerataan prestasi ke seantero Eropa--seperti yang diharapkan Presiden UEFA Michel Platini--bakal terwujud dalam rentang masa relatif lama.
Meski pekerjaan rumah Platini masih menumpuk, satu solusi penawar dahaga sudah siap digulir UEFA. Rencananya, mulai musim 2009/2010 format kompetisi LC bakal direvisi.
Fokus utama perubahan UEFA adalah membuka akses lebar kepada para juara dari asosiasi sepakbola negara-negara Eropa yang berperingkat koefisien 13 hingga 53, untuk melaju ke babak utama LC melalui jalur kualifikasi terpisah. Keuntungannya, kelompok jawara dari peringkat koefisien 13-53 tidak perlu berhadapan langsung dengan klub non-juara dari asosiasi berperingkat 1-12.
Nantinya akan ada 22 tim yang langsung lolos ke babak penyisihan grup-tidak seperti format sekarang yang hanya dicomot 16 klub. Enam tim tambahan diambil dari juara-juara asosiasi berperingkat 10 sampai 12, serta tim juara ketiga dari induk sepakbola negara-negara yang berperingkat 1-3. Sementara sepuluh tim tersisa yang masih diperlukan guna menggenapi jumlah peserta menjadi 32 klub, akan diambil dari jalur kualifikasi terpisah tadi.
Harapan terciptanya wajah baru sepakbola Eropa tertanam dalam format anyar UEFA ini. Semoga saja misi mulia Platini bisa terwujud dalam waktu dekat. Sudah sekian lama sejak insan sepakbola terakhir kali menyaksikan tim asal Eropa Timur meruntuhkan kesombongan saudara-saudara mereka yang bermukim di Barat. Tim Eropa Timur terakhir yang sanggup mereguk nikmat menjadi juara kompetisi elit antarklub Eropa adalah klub Serbia, Red Star Belgrade pada 1991. (okezone)