Menggugat Sebuah Gelar

17 November 2008 | Label: | |

TAHUN 1999, ketika Perse Ende menjadi jawara di kampung sendiri, semua orang angkat topi. Hormat dan aplaus kembali diberikan ketika Heron Goa membawa anak-anak muda Ende menjadi juara Pordafta 2005 di Manggarai.

Hanya dua gelar itu yang membanggakan bolamania di Ende ditambah gelar peringkat keempat El Tari Memorial Cup (ETMC) 2006 di Alor. Selain itu, Ende selalu menjadi bulan-bulanan dalam turnamen antar-perserikatan. Syukur-syukur bisa lolos ke putaran kedua, karena mereka lebih sering sudah terjungkal di babak- babak awal.

Petang ini, Ende akan menunjukkan kedigdayaan untuk menguasai sepakbola di NTT melawan Persap Alor. Beda dengan Ende, Persap selalu diunggulkan dalam turnamen antar-perserikatan di NTT. Ketika tahun 1994 mereka mencengangkan NTT dengan menjuarai Piala Gubernur, nama Persap langsung masuk hitungan. Tahun 2002, Persap kembali membuat prestasi di Piala Suratin yang digelar di Surabaya. Tahun 2006 lalu, Persap kembali menjadi yang terbaik di ETMC di kandang sendiri.

Prestasi-prestasi ini menunjukan bahwa duel partai final ini akan menjadi sangat menarik. Ende yang semula tidak diunggulkan tampil gemilang dengan membabat semua tim unggulan di penyisihan. Perse akan melawan Persap, yang 'mereka tolong' untuk bermain imbang 2-2 di penyisihan putaran kedua agar bisa lolos ke babak semifinal.

Pelatih Persap Alor, Arifin Panara telah menolak anggapan bahwa mereka lolos ke semifinal karena 'pertolongan' Perse Ende. "Semua tim punya strategi masing- masing. Bermain lambat, cepat atau strategi lainnya, itu tim yang atur. Semua boleh berkomentar tapi kami yang menentukan di lapangan," ujarnya.

Kualitas dan kematangan strategi akan menjadi tontonan menarik petang ini. Jedah waktu istirahat satu hari bagi kedua tim, membuat para pemain akan kembali fit dan siap tempur. Gengsi prestasi akan menjadi taruhan. Ribuan penonton fanatik akan memadati tribun Stadion Oepoi. Dan, ini yang akan menjadi tantangannya.

Partai puncak akan berlangsung penuh gengsi. Mengejar gelar terbaik terkadang membuat orang lupa diri. Aksi-aksi atraktif penonton bisa membuat pemain dan ofisial linglung karena terpengaruh. Wasit dan panitia mungkin saja dijadikan kambing hitam. Dari sini kematangan emosi dan mental akan menjawab pertanyaan, tim mana yang terbaik di Piala Gubernur 2008 ini? (eko)

0 komentar: