Yakinlah Untuk Kemenangan
12 September 2008 | Label: Pos Kupang Cup 2008 | |
WAKIL Gubernur NTT, Ir. Esthon L Foenay, M.Si tak tahu harus mendukung tim mana. Dia takut salah memprediksi hasil pertandingan semifinal antara PS Britama Kupang melawan Platina FC, di Stadion Oepoi Kupang petang ini, Selasa (9/9/2008).
"Saya ingin nonton. Kedua tim ini saya tahu memiliki pemain-pemain yang sangat bagus sehingga sulit diprediksi mana yang akan menang. Mathias Bisinglasi dan Eki Madi sama-sama pelatih yang bagus," ujarnya.
Sebagai Ketua Harian KONI Propinsi NTT, Esthon Foenay tahu betul kualitas atlet- atlet NTT. Saking aktifnya turun langsung di arena pertandingan, membuat Esthon hafal nama-nama pemain bola. Namun, yang dibahas di sini bukan tentang Esthon Foenay. Persaingan Britama dan Platina untuk maju ke final menebarkan aroma kualitas, ambisi dan target yang mendebarkan.
Melihat laju kedua tim ini hingga semifinal, nampaknya hanya pemain, pelatih dan ofisial masing-masing klub yang berani mengatakan bahwa merekalah pemenang pertandingan.
Memang harus demikian! Tekad menang yang muncul dari dalam diri pemain adalah kekuatan besar untuk mendukung stamina dan kualitas. Setelah itu, semua pemain harus bermain dengan disiplin. Kalau mau bermain cepat atau lambat baik melalui tengah ataupun sayap, iramanya harus diatur agar tetap stabil. Pasalnya, dengan kualitas pemain merata yang dimiliki kedua tim, setiap celah pasti menghasilkan gol.
Kelebihan yang dimiliki Britama adalah naluri gol strikernya, Ferdy Pere yang sangat tinggi selain gelandangnya yang sanggup mencetak gol dari lini kedua. Mathias Bisinglasi biasanya sangat pandai memanfaatkan lebar lapangan. Hal itu membuat serangan maupun pertahanan yang dilakukan berlapis atau bergelombang. Namun, kelemahannya ada pada lini tengah. Umbu Yogar sering kehabisan stamina kalau diajak bermain cepat dalam 2x45 menit. Selain itu, Adrianus Adi terkadang bermain angin-anginan kalau dipresing terus sehingga kesulitan memberikan umpan.
Bagaimana dengan Platina? Helmon Liko sangat tahu bagaimana mematikan Britama. Tahun 2006 lalu, Helmon adalah pelatih Britama. Namun, tugas Helmon petang ini tidaklah mudah. Dia harus mampu membangkitkan motivasi permainan anak-anak asuhannya yang sering tidak stabil. Dia juga harus menjaga konsentrasi permainan Jabur dkk. Komunikasi yang baik antara pemain akan menjadi kekuatan besar yang memenangkan Platina.
Siapa yang menang, tunggu sampai waktu 2x45 selesai. Satu pesannya, jangan pernah serahkan keberuntungan pada Dewi Fortuna. Yakinlah bahwa saya datang, saya lihat dan saya pasti menang. (eko)