Menjawab Sebuah Kegelisahan

30 Agustus 2008 | Label: | |


"BESOK kami main. Ini hanya sekadar info saja." Demikian bunyi SMS dari pelatih Bon Kota Adonara, Asril Laba, tadi malam. Mungkinkah Asril gelisah menghadapi pertandingan petang ini melawan SSB Tunas Muda?

Harus diakui bahwa dari semua tim asal Flores Timur, kualitas dan kolektivitas permainan Bon Kota dibanding tim lainnya masih lebih bagus. Tapi, Asril tetap "gelisah" karena lawannya adalah SSB Tunas Muda. Membandingkan pengalaman bertanding Mad Ivan dengan Iksan Valendra dkk, jelas jauh berbeda. Namun melihat penampilan mereka saat membekuk Kelimutu FC, Bon Kota pantas waspada.
Ivan, Rajab Tolang, Sudirman Bara, Iwan Chona, Ali Chona, Linus Botak dan lainnya adalah jaminan kualitas bagi Bon Kota. Mereka juga memiliki ribuan suporter fanatik yang akan memberikan dukungan penuh meski dari tribun. Mengandalkan bola-bola jauh, Asril Laba paling suka menyerang lewat sayap untuk mengirim umpan ke tengah mengandalkan kecepatan lini depannya.


Namun, ceritanya akan beda kalau berhadapan dengan Tunas Muda. Dibanding klub lainnya, sangat jelas terlihat kalau Tunas Muda adalah tim yang paling siap di turnamen ini. Postur tubuh mereka yang rata-rata berusia di bawah 19 tahun lebih kecil dibanding pemain tim lainnya. Namun mereka memiliki pemahaman bermain bola yang sangat baik. Tak pernah kenal lelah mengejar bola, semua kesempatan bisa mereka jadikan peluang gol, dari semua lini. "Saya hanya ingin menambah pengalaman bertanding bagi anak-anak. Menang atau kalah bagi saya sama saja asalkan anak-anak bisa tampil bagus," ujar pelatih SSB Tunas Muda, Anton Kia.

Hasil pertandingan petang ini akan sangat menentukan langkah Bon Kota maupun Tunas Muda. Sama-sama mengantongi tiga poin, siapa yang menang akan langsung mendapatkan tiket perempatfinal. Kalau saja Bon Kota turun dengan skuad penuh, seharusnya mereka tidak sukar menekuk Tunas Muda. Tapi itu dengan catatan, Asril Laba harus meminta anak-anak asuhannya agar tidak terpengaruh dengan pola permainan Tunas Muda.

Sedikit terpengaruh, maka permainan akan menjadi milik Tunas Muda. Skil tinggi dari anak-anak belia ini akan muncul kalau mereka diajak bermain dalam bola-bola pendek satu dua sentuhan. Dan, kalau mereka sudah menguasai permainan, jangan harap akan mudah mengalahkan mereka. Strategi ini yang harus diwaspadai Bon Kota, kalau tidak ingin menunggu hingga penyisihan terakhir di Grup C ini. Ini harus dijawab Asril dan Anton untuk menuntaskan kegelisahannya. (eko)

0 komentar: