Wasit Rampas Kemenangan Polandia

16 Juni 2008 | Label: , , | |

Wina, Kompas - Inilah sepak bola. Terkadang kemenangan di depan mata, buyar gara-gara persoalan "kecil." Dari bola lambung tendangan bebas injury time babak kedua, wasit asal Inggris Howard Webb, menyatakan telah terjadi pelanggaran. Lewat tayangan ulang terlihat, gelandang Polandia, Mariusz Lewandowski, sempat menarik kaus pemain Austria.

Webb tanpa ragu menunjuk titik putih. Ivica Vastic, gelandang senior Austria, dengan jitu memperdaya kiper Artur Boruc, yang Kamis (12/6) malam itu sebenarnya tampil gemilang. Skor berubah 1-1, setelah sebelumnya Polandia unggul satu gol lewat Roger Guerreiro sejak menit ke-29.

Puluhan ribu pendukung Austria yang memberikan dukungan di Stadion Ernst Happel, Wina, sontak gembira. Mengingat, gol ini menyelamatkan Austria dari ketersisihan. Dengan satu poin hasil seri, Austria masih bisa berharap lolos dari Grup B, meski pada laga akhir mereka harus menang atas Jerman.

Austria yang bertengger di urutan ke-101 peringkat Badan Sepak Bola Dunia atau FIFA, posisi terendah dari 16 tim putaran final Euro kali ini, mengawali laga dengan penuh keyakinan. Seolah tak peduli dengan performa Polandia yang juara Grup A kualifikasi, Andreas Ivanschitz dan kawan-kawan berkali-kali membombardir gawang Boruc dengan peluang-peluang emas.

Tinggal berhadapan
Pada babak pertama, hanya dalam beberapa menit, setidaknya tiga kali pemain Austria tinggal menaklukkan Boruc. Dua kesempatan didapat striker Martin Harnik, satu lagi oleh gelandang Cristoph Leitgeb. Satu sepakan Harnik menghasilkan bola melenceng, satu lagi tendangan dari jarak sekitar satu meter dari garis gawang, sukses dihalau Boruc. Kegagalan serupa juga dilakukan Leitgeb.

Setelah 20 menit, giliran Polandia yang mulai menemukan irama permainan mereka. Dengan penampilan memikat gelandang serang kelahiran Brasil, Roger Guerreiro, Polandia mulai lepas dari tekanan. Hasilnya, Marek Saganowksi lolos dari kawalan hingga dekat tiang kiri gawang Austria. Ia lalu melepaskan tendangan ke tengah, yang gagal diraih Jurgen Macho.

Guerreiro yang berada dalam posisi tepat, tinggal menyontek bola dengan kaki kiri ke gawang Austria. Ini gol pertama Guerreiro untuk Polandia, setelah pemain kelahiran Sao Paulo, Brasil itu, resmi menjadi warga Polandia pada 17 April 2008. Debut pemain Legia Warsawa itu juga baru pada 27 Mei, saat melawan Albania.

Torehan prestasi Guerreiro makin mengkilap setelah ia dinobatkan sebagai player of the match. Meskipun, kepada pers ia mengungkapkan, lebih senang Polandia meraih tiga angka, ketimbang menerima penghargaan player of the match.

Kegusaran Beenhakker
Pelatih Polandia, Leo Beenhakker gusar dengan keputusan Webb menghadiahi penalti bagi tim asuhannya. Ketika ditanya wartawan saat konferensi pers usai pertandingan, Beenhakker balik bertanya, "Anda melihat ada pelanggaran? Kalau buat saya, tidak ada yang serius."

Beenhakker yang sudah puluhan tahun menjadi pelatih, mengaku sulit memahami fenomena hukuman penalti di menit-menit akhir. "Mengapa tendangan bebas pertama harus diulang? Saya sudah puluhan tahun di sepak bola dan selalu terbuka dengan tiap perkembangan baru. Tetapi hingga kini, sulit dimengerti mengapa sering ada penalti sebelum laga berakhir," ujar pelatih asal Belanda itu.

Kegusaran Beenhakker terkait dengan rekor pertemuan kedua tim yang mengukuhkan dominasi Polandia, sehingga bagi Beenhakker, seharusnya mereka tak perlu ditahan seri. Dari delapan pertemuan terakhir kedua tim, Austria hanya menang tiga kali, dan kalah lima kali dari Polandia. Kemenangan terakhir Austria terjadi 14 tahun lalu, pada 17 Mei 1994, dengan skor 4-3. (Adi Prinantyo, dari Wina, Austria)

http://cetak.kompas.com/read/xml/2008/06/14/01050144/wasit.rampas.kemenangan.polandia

0 komentar: