Swedia Bobol Yunani
16 Juni 2008 | Label: Euro 2008, Swedia, Yunani | |Salzburg, Kompas - Penampilan juara bertahan Yunani-yang memasang pola bertahan 5-4-1-membuat Swedia sempat kesulitan menjebol gawang Antonis Nikopolidis. Akan tetapi, "tembok" pertahanan yang dikawal lima pemain bertahan itu akhirnya bobol oleh sepakan keras Zlatan Ibrahimovic, mengakhiri kerja sama jitu dengan Henrik Larsson.
Pada menit ke-67 laga di Stadion Waks-Siezenheim, Salzburg, Austria, Selasa (10/6) atau Rabu dini hari WIB itu, Ibra menyusur sayap kanan sebelum menyodorkan bola ke Larsson. Di kaki Larsson-striker kenyang pengalaman yang pernah berjaya di Celtic, Barcelona, dan Manchester United itu-bola tak berhenti lama.
Ia segera mengoper balik bola ke Ibra-panggilan Zlatan Ibrahimovic-yang dengan keras menyepak si kulit bundar. Bola meluncur deras ke sudut atas kiri gawang Yunani, tanpa mampu diraih Nikopolidis. Skor lalu berubah 2-0 pada lima menit kemudian, berkat gol bek Petter Hansson, mengakhiri kemelut di kotak penalti Yunani.
Laga ini bukti sahih betapa Yunani-yang juara Eropa 2004 itu-kehilangan ketajaman yang membuat mereka pernah menjadi kampiun empat tahun lalu di Portugal. Pola 5-4-1 yang dipasang pelatih Otto Rehhagel, memperkuat kesan tumpulnya tim Yunani.
Ultra defensif
Lima pemain bertahan-Giourkas Seitaridis, Sotirios Kyrgiakos, Paraskevas Antzas, Traianos Dellas, dan Vassilis Torosidis-sering berlama-lama memainkan bola di daerah pertahanan sendiri. Gaya ultradefensif ini sontak dicemooh penonton, yang menduduki 31.063 kursi stadion.
Sistem bertahan ini membuat Swedia kesulitan mendobrak pertahanan Yunani. Duet Larsson- Ibra jarang memperoleh ruang tembak. Meskipun demikian, tim asuhan Lars Lagerback memiliki beberapa peluang, di antaranya melalui jangkar lapangan tengah Anders Svensson, Christian Wilhelmsson, dan Ibrahimovic.
Mandulnya serangan Swedia, salah satunya, disebabkan absennya Tobias Linderoth. Gelandang klub Galatasaray (Turki) itu sebenarnya digadang-gadang menjadi otak serangan Swedia, dengan posisi sebagai jangkar lapangan tengah dalam formasi 4-1-3-2. Karena Linderoth cedera, posisinya diisi Svensson.
Permainan pada paruh laga kedua tak berbeda hingga gol Ibra lahir pada menit ke-67, disusul gol Hansson lima menit sesudahnya. Yunani yang sadar tertinggal dua gol segera mengubah skema permainan menjadi 4-3-3. Rehhagel memasukkan Georgios Samaras menggantikan Gekas, lalu memasang trio penyerang: Samaras, Angelos Charisteas, dan Giorgos Karagounis.
Upaya ini tak membuahkan hasil. Hingga peluit akhir ditiup wasit Massimo Busacca (Swiss), skor akhir tetap 2-0 untuk Swedia. Swedia, dengan hasil ini, sementara menjadi peringkat kedua Grup D di bawah Spanyol yang sebelum laga itu menggulung Rusia, 4-1. Yunani di posisi ketiga dengan nilai nol, tetapi punya selisih gol lebih baik daripada Rusia. (Adi Prinantyo dari Salzburg, Austria)
http://cetak.kompas.com/read/xml/2008/06/12/01024555/swedia.bobol.yunani
Pada menit ke-67 laga di Stadion Waks-Siezenheim, Salzburg, Austria, Selasa (10/6) atau Rabu dini hari WIB itu, Ibra menyusur sayap kanan sebelum menyodorkan bola ke Larsson. Di kaki Larsson-striker kenyang pengalaman yang pernah berjaya di Celtic, Barcelona, dan Manchester United itu-bola tak berhenti lama.
Ia segera mengoper balik bola ke Ibra-panggilan Zlatan Ibrahimovic-yang dengan keras menyepak si kulit bundar. Bola meluncur deras ke sudut atas kiri gawang Yunani, tanpa mampu diraih Nikopolidis. Skor lalu berubah 2-0 pada lima menit kemudian, berkat gol bek Petter Hansson, mengakhiri kemelut di kotak penalti Yunani.
Laga ini bukti sahih betapa Yunani-yang juara Eropa 2004 itu-kehilangan ketajaman yang membuat mereka pernah menjadi kampiun empat tahun lalu di Portugal. Pola 5-4-1 yang dipasang pelatih Otto Rehhagel, memperkuat kesan tumpulnya tim Yunani.
Ultra defensif
Lima pemain bertahan-Giourkas Seitaridis, Sotirios Kyrgiakos, Paraskevas Antzas, Traianos Dellas, dan Vassilis Torosidis-sering berlama-lama memainkan bola di daerah pertahanan sendiri. Gaya ultradefensif ini sontak dicemooh penonton, yang menduduki 31.063 kursi stadion.
Sistem bertahan ini membuat Swedia kesulitan mendobrak pertahanan Yunani. Duet Larsson- Ibra jarang memperoleh ruang tembak. Meskipun demikian, tim asuhan Lars Lagerback memiliki beberapa peluang, di antaranya melalui jangkar lapangan tengah Anders Svensson, Christian Wilhelmsson, dan Ibrahimovic.
Mandulnya serangan Swedia, salah satunya, disebabkan absennya Tobias Linderoth. Gelandang klub Galatasaray (Turki) itu sebenarnya digadang-gadang menjadi otak serangan Swedia, dengan posisi sebagai jangkar lapangan tengah dalam formasi 4-1-3-2. Karena Linderoth cedera, posisinya diisi Svensson.
Permainan pada paruh laga kedua tak berbeda hingga gol Ibra lahir pada menit ke-67, disusul gol Hansson lima menit sesudahnya. Yunani yang sadar tertinggal dua gol segera mengubah skema permainan menjadi 4-3-3. Rehhagel memasukkan Georgios Samaras menggantikan Gekas, lalu memasang trio penyerang: Samaras, Angelos Charisteas, dan Giorgos Karagounis.
Upaya ini tak membuahkan hasil. Hingga peluit akhir ditiup wasit Massimo Busacca (Swiss), skor akhir tetap 2-0 untuk Swedia. Swedia, dengan hasil ini, sementara menjadi peringkat kedua Grup D di bawah Spanyol yang sebelum laga itu menggulung Rusia, 4-1. Yunani di posisi ketiga dengan nilai nol, tetapi punya selisih gol lebih baik daripada Rusia. (Adi Prinantyo dari Salzburg, Austria)
http://cetak.kompas.com/read/xml/2008/06/12/01024555/swedia.bobol.yunani