Spanyol Sambut Kejayaan

30 Juni 2008 | Label: , | |

Madrid, Kamis - Teriakan ”Que Viva Espana” yang berarti ”Jayalah Spanyol” berkumandang di kota Madrid menyusul kemenangan timnas Spanyol atas Rusia 3-0 di semifinal Piala Eropa 2008. Polisi bekerja keras agar arus lalu lintas tetap lancar karena ribuan suporter membeludak di jalan-jalan utama kota Madrid.

Bendera merah dan kuning yang merupakan bendera nasional Spanyol memenuhi Plaza Colon, Madrid, yang menjadi lokasi nonton bareng. Sedikitnya 10.000 suporter memenuhi Plaza Colon.

Suporter yang mengecat wajahnya dengan warna merah dan kuning tumpah ruah di jalan raya. Mereka memenuhi jalan raya Paseo de Recoletos, sedangkan pengemudi mobil menambah semarak dengan membunyikan klakson terus-menerus.

Para suporter yang bergembira terus meneriakkan kata-kata seperti ”Spanyol, Spanyol” dan ”Hari ke-26 Rusia mengucapkan selamat tinggal”.

”Saya yakin kali ini Spanyol akan menjadi juara Eropa,” kata Juan, seorang suporter Spanyol yang membalut tubuhnya dengan bendera Spanyol.

Meskipun demikian, pesta kemenangan Spanyol itu masih kurang meriah dibandingkan ketika Spanyol mengalahkan Italia di perempat final melalui adu penalti.

”Kami memiliki peluang menjadi juara di pertandingan final,” kata Deputi Perdana Menteri Maria Teresa Fernandes de la Vega yang menyaksikan pertandingan langsung di Stadion Ernst Happel, Vienna. Pertandingan itu juga disaksikan langsung oleh Putra Mahkota Spanyol Felipe dan istrinya, Putri Laetitia.

Dari Vienna dilaporkan, hujan disertai petir mengganggu kelancaran acara di fanzone saat pertandingan Spanyol melawan Rusia.

Polisi telah memindahkan lokasi acara nonton bareng yang digelar di depan Rathaus (balai kota) sehari sebelum acara karena cuaca tidak mendukung. Lokasi itu diperuntukkan bagi suporter Jerman.

Suporter Spanyol maupun Rusia yang datang ke fanzone harus mencari tempat berteduh atau memakai jas hujan. Fanzone yang mampu menampung 70.000 orang hanya diisi oleh beberapa ribu orang saja.

”Saya orang Portugal, tetapi pacar saya orang Spanyol,” kata Gustavo Rodrigues (26), mahasiswa asal Slovakia yang mendukung timnas Spanyol.

Disambut bagai pahlawan

Pelatih timnas Rusia Guus Hiddink menjadi pahlawan baru bagi jutaan warga Rusia. Hiddink telah berjasa membuat timnas Rusia tampil mengejutkan di Piala Eropa 2008. Tim Rusia yang semula dipandang sebelah mata mampu menjadi tim yang ditakuti.

Selama dua minggu, demam sepak bola telah melanda salah satu negara terluas di dunia itu. Teriakan ”Rossiya, Rossiya” dan ”Guus, Guus, Guus” terus diucapkan oleh suporter Rusia untuk menghormati Hiddink.

”Ini seperti mimpi, tetapi mimpi pasti berakhir cepat atau lambat,” kata seorang suporter Rusia.

Menurut suporter itu, prestasi timnas Rusia dan kerja keras Hiddink tetap membanggakan. Suporter itu berharap Hiddink masih mau menangani timnas Rusia supaya ke depan Rusia bisa tampil menjadi juara. Di Moskwa, para suporter tetap bangga terhadap penampilan timnas Rusia meskipun Rusia gagal melangkah ke final.

Para suporter memenuhi jalanan kota Moskwa setelah pertandingan berakhir.

Banyak suporter berharap dapat mengulangi pesta kemenangan seperti ketika Rusia menggulung Belanda 3-1. Saat itu di Moskwa saja terdapat 70.000 orang yang turun ke jalan merayakan keberhasilan Rusia menaklukkan Belanda.

Polisi memperkirakan terdapat tiga juta orang yang akan turun ke jalanan Moskwa jika Rusia mengalahkan Spanyol. Ribuan polisi telah dikerahkan untuk mencegah terjadinya kerusuhan.

Sebagian suporter Rusia yang menyaksikan pertandingan di bar dan restoran di Vienna pulang dalam kebisuan karena kecewa. (AFP/REUTERS/WAD)

0 komentar: