Aragones Sanjung Villa
16 Juni 2008 | Label: David Villa, Euro 2008, Spanyol | |PENAMPILAN gemilang penyerang Spanyol, David Villa mendapat poin plus dari sang pelatih Luis Aragones. Aragones pun tak sungkan-sungkan menyanjung penampilan anak asuhnya itu. Villa bermain sangat gemilang dengan mencetak hatrick, saat membawa Spanyol menang 4-1 atas Rusia, Rabu (11/6/2008) dinihari Wita.
Pujian memang layak ditujukan penyerang yang merumput di klub Valencia itu. Pasalnya, Villa memborong tiga gol yang sekaligus memantapkan dirinya sebagai top skor untuk sementara dalam ajang Euro 2008. Villa mencetak gol pada menit menit ke-20, 44, dan 75. Gol lainnya dicetak Cesc Fabregas di menit ke-90 setelah masuk menggantikan Fernando Torres. Rusia sendiri mencetak satu gol lewat Roman Pavlyuchenko di menit ke-86.
"Villa adalah pemain yang cerdas. Tapi juga Torres yang juga bermain bagus dengan memberikan umpan," sanjung Aragones seperti dilansir dari yahoosports, Rabu (11/6/2008).
Hat-trick ini merupakan yang pertama sejak Euro 2008 digelar di Austria-Swiss, Sabtu (7/6/2008). Selain itu, Villa juga menjadi top skor sementara dengan koleksi tiga gol menggeser striker Jerman, Lukas Podolski, yang mencetak dua gol ke gawang Polandia.
Meski menyanjung Villa, Luis Aragones tidak pernah membedakan pemainnya. Dia menegaskan setiap pemain di timnya sama pentingnya dengan pemain lainnya. "Semua pemain kami sama pentingnya dengan pemain yang duduk di bangku cadangan," tegas Aragones, seperti dilansir AFP, Rabu (11/6/2008).
Hiddink Kesal
Pelatih Rusia asal Belanda, Guus Hiddink, menyesalkan kekalahan tersebut. Menurutnya, kekalahan telak itu berkat kesalahan-kesalahan yang dibuat Rusia sendiri. "Jika Anda melihat gol kedua (dicetak David Villa, Red), juga gol keempat (dicetak Cesc Fabregas, Red), hasil kesalahan kami yang memalukan. Anak sekolah pun tak akan membuat kesalahan seperti itu," kecam Hiddink.
"Kesalahan ini tidak hanya dilakukan oleh para defender, tapi juga seluruh tim. Mereka tak bisa melihat kapan api mulai menyala dan kapan harus menjadi pemadam kebakaran. Sejujurnya, saya sangat marah usai babak pertama karena perilaku yang naif itu," kata Hiddink.
Meski Spanyol menang telak, namun secara keseluruhan pertandingan Rusia melawan Spanyol berjalan cepat. Rusia mencoba mengimbangi Spanyol dengan mengembangkan permainan cepat. Namun, Spanyol tampil lebih jeli dan kreatif.
Duet striker Torres dan Villa sangat padu dan rajin bergerak ke kiri dan kanan membongkar pertahanan Rusia. Gerakan Torres dan Villa sulit diantisipasi pemain belakang Rusia, Alexander Aniukov, Roman Shirokov dan Zhirkov. Sebaliknya bagi Spanyol, manuver-manuver Torres dan Villa memudahkan para gelandang seperti Xavi Hernandez dan Iniesta muncul dari lini kedua untuk melepaskan umpan-umpan terobosan. (kompas.com/afp/eko)
Pujian memang layak ditujukan penyerang yang merumput di klub Valencia itu. Pasalnya, Villa memborong tiga gol yang sekaligus memantapkan dirinya sebagai top skor untuk sementara dalam ajang Euro 2008. Villa mencetak gol pada menit menit ke-20, 44, dan 75. Gol lainnya dicetak Cesc Fabregas di menit ke-90 setelah masuk menggantikan Fernando Torres. Rusia sendiri mencetak satu gol lewat Roman Pavlyuchenko di menit ke-86.
"Villa adalah pemain yang cerdas. Tapi juga Torres yang juga bermain bagus dengan memberikan umpan," sanjung Aragones seperti dilansir dari yahoosports, Rabu (11/6/2008).
Hat-trick ini merupakan yang pertama sejak Euro 2008 digelar di Austria-Swiss, Sabtu (7/6/2008). Selain itu, Villa juga menjadi top skor sementara dengan koleksi tiga gol menggeser striker Jerman, Lukas Podolski, yang mencetak dua gol ke gawang Polandia.
Meski menyanjung Villa, Luis Aragones tidak pernah membedakan pemainnya. Dia menegaskan setiap pemain di timnya sama pentingnya dengan pemain lainnya. "Semua pemain kami sama pentingnya dengan pemain yang duduk di bangku cadangan," tegas Aragones, seperti dilansir AFP, Rabu (11/6/2008).
Hiddink Kesal
Pelatih Rusia asal Belanda, Guus Hiddink, menyesalkan kekalahan tersebut. Menurutnya, kekalahan telak itu berkat kesalahan-kesalahan yang dibuat Rusia sendiri. "Jika Anda melihat gol kedua (dicetak David Villa, Red), juga gol keempat (dicetak Cesc Fabregas, Red), hasil kesalahan kami yang memalukan. Anak sekolah pun tak akan membuat kesalahan seperti itu," kecam Hiddink.
"Kesalahan ini tidak hanya dilakukan oleh para defender, tapi juga seluruh tim. Mereka tak bisa melihat kapan api mulai menyala dan kapan harus menjadi pemadam kebakaran. Sejujurnya, saya sangat marah usai babak pertama karena perilaku yang naif itu," kata Hiddink.
Meski Spanyol menang telak, namun secara keseluruhan pertandingan Rusia melawan Spanyol berjalan cepat. Rusia mencoba mengimbangi Spanyol dengan mengembangkan permainan cepat. Namun, Spanyol tampil lebih jeli dan kreatif.
Duet striker Torres dan Villa sangat padu dan rajin bergerak ke kiri dan kanan membongkar pertahanan Rusia. Gerakan Torres dan Villa sulit diantisipasi pemain belakang Rusia, Alexander Aniukov, Roman Shirokov dan Zhirkov. Sebaliknya bagi Spanyol, manuver-manuver Torres dan Villa memudahkan para gelandang seperti Xavi Hernandez dan Iniesta muncul dari lini kedua untuk melepaskan umpan-umpan terobosan. (kompas.com/afp/eko)