Gilabola

KETUA Badan Perwasitan Sepakbola Indonesia (BWSI) PSSI Benhard Limbong akan menggelar pemilihan wasit teladan dalam kompetisi nasional.

"Pengertian wasit teladan ini bisa lebih luas dibanding wasit terbaik. Dia bisa kita sebut teladan karena memang karakter, sikap mau pun seluruh aspek kehidupannya mencerminkan keteladanan," katanya kepada wartawan di Jakarta, Rabu

Ia mengatakan, parameter wasit teladan itu lebih luas, tidak hanya dilihat dari kepemimpinan atau kinerjanya dalam memimpin pertandingan. Limbong mengatakan, penetapan wasit teladan tersebut akan disosialisasikannya lebih dulu kepada jajaran wasit yang terhimpun dalam BWSI.

"Tentu saja wacana ini juga akan saya bicarakan dengan pimpinan PSSI dan Badan Liga Indonesia," tegasnya.

BWSI, menurut Limbong, selama ini telah mencoba menerapkan reward and punishment kepada jajaran wasit atau perangkat pertandingan pada umumnya.

Sejumlah wasit diputuskan telah dibina kembali, sementara ada beberapa wasit yang memperoleh penghargaan atas ketegasannya dalam menjalankan rule of the game.

Limbong kembali mengutarakan, hukuman terhadap wasit sebenarnya memang tidak boleh diumumkan secara luas kepada masyarakat. Namun, atas dasar kepatuhannya dalam menerapkan rule of the game.

BWSI saat ini terus mencoba mensosialisasikan rule of the game kepada anggotanya. Bahkan, tidak seluruh dari 35 wasit yang bertugas di Liga Super sudah memahami rule of the game secara benar. Dalam kerangka sosialisasi itu juga, BWSI Rabu (26/11) memanggil sebanyak 12 wasit dan asisten wasit untuk diberikan sosialisasi mengenai berbagai
aspek kepemimpinan di lapangan pertandingan.

Menjelang putaran kedua Djarum ISL, BWSI juga sudah merencanakan untuk membuat refreshing bagi para wasit. Sementara itu, sebanyak tujuh wasit muda terus digodok kemampuannya untuk ditingkatkan statusnya menjadi wasit FIFA. (antara news)