Tentukan Sendiri

27 Agustus 2008 | Label: | |


ADA fenomena baru dalam turnamen Dji Sam Soe-Pos Kupang Cup 2008. Paling tidak hingga putaran pertama berakhir, Selasa (26/8/2008). Kalau pertandingan pertama berakhir seri, maka pertandingan kedua juga pasti seri, demikian juga kalau pertandingan pertama berakhir dengan kemenangan.

Di hari pertama, Sandelwood imbang 1-1 melawan Qhanasex FC. Perselaya dan Mandiri pun bermain imbang 2-2 di pertandingan kedua. Pada hari kedua, Britama mengalahkan Persado 1-0, Kristal menang 1-0 atas Pelangi Putra di pertandingan kedua. Di hari ketiga, pertandingan Putra Napo dan AS Roma berakhir tanpa gol, demikian juga hasil Platina melawan Putra Samudera. Di hari keempat, Bon Kota mengalahkan Garuda Bahari 1-0, sama seperti Tunas Muda yang mengalahkan Kelimutu FC, 2-1.

Petang ini, Rabu (27/8/2008), putaran kedua akan dimulai dari Grup A. Qhanasex melawan Mandiri, sedangkan Sandelwood bertemu Perselaya. Akankah fenomena itu masih terus berlanjut?

Paul Ngongo Bili setiap kali tampil di turnamen ini tak sekalipun memiliki nada pesimis, siapa saja lawan yang dihadapi. Dia selalu yakin dengan skuad yang dimilikinya. Tahun 2007, Bambang Tokan, Adrianus Adi dan Keni Mau hijrah ke Britama Kupang. Tahun ini, eksodus besar-besaran terjadi. Paling tidak ada delapan pemainnya yang bergabung ke Putra Samudera. Tapi dia tetap tak ambil pusing.

Mengimbangi Qhanasex 1-1 di pertandingan perdana, Sandelwood kini sudah siap menghadapi Perselaya. Berhitung tentang peluang, skuad keduanya berimbang. Namun di pertandingan ini, bukan hanya itu lawan yang harus dikalahkan Berto dkk. Perselaya memiliki ribuan penonton yang sangat fanatik yang 'harus dikalahkan.' Atmosfir yang diciptakan suporter bisa membuat Sandelwood kehilangan konsentrasi kalau tidak bermain tenang. Kalau ini yang terjadi, Paul Ngongo Bili harus siap untuk menerima kekalahan.

Di pertandingan lainnya, Mandiri akan bertemu Qhanasex. Dua tim yang dikenal memiliki tradisi sulit dikalahkan dan selalu lolos ke putaran kedua ini akan menulis catatan sejarahnya sendiri. Tahun 2005 lalu, Mandiri mengalahkan Qhanasex di partai final. Sore ini keduanya akan bermain 'di final' penentu langkah mempertahankan tradisi.

Melihat kualitas pemain di Grup A ini, sangatlah sukar untuk menentukan tim mana yang bakal lolos. Sama-sama memiliki peluang, kemenangan adalah harga mati. Mencari peluang lolos, jangan hanya bisa membuat spekulasi. Menentukan kemenangan harus dimulai dari diri sendiri. (eko)

0 komentar: