Perselaya dan Mandiri Imbang
24 Agustus 2008 | Label: Pos Kupang Cup 2008 | |
NIAT Perselaya Lamahala, klub asal Adonara, Flores Timur, untuk membalas kekalahan 1-3 dari PS Mandiri Kupang dalam pertemuan tahun lalu, tidak tercapai. Perselaya hanya bisa bermain imbang 2-2 melawan Mandiri dalam pertandingan di Stadion Oepoi-Kupang, Sabtu (23/8/2008).
Didukung ribuan penontonnya yang memadati tribun stadion, Perselaya tampil sangat percaya diri. Anak-anak asuhan Romy Bunga ini terlihat ingin lebih dulu menekan lawannya. Serangan yang dibangun melalui Syafril Bunga yang dalam pertandingan ini memainkan perannya dengan sempurna.NIAT Perselaya Lamahala, klub asal Adonara, Flores Timur, untuk membalas kekalahan 1-3 dari PS Mandiri Kupang dalam pertemuan tahun lalu, tidak tercapai. Perselaya hanya bisa bermain imbang 2-2 melawan Mandiri dalam pertandingan di Stadion Oepoi-Kupang, Sabtu (23/8/2008).
Didukung ribuan penontonnya yang memadati tribun stadion, Perselaya tampil sangat percaya diri. Anak-anak asuhan Romy Bunga ini terlihat ingin lebih dulu menekan lawannya. Serangan yang dibangun melalui Syafril Bunga yang dalam pertandingan ini memainkan perannya dengan sempurna.
Skil dan kekompakan permainan yang dibangun Perselaya berhasil menekan pertahanan Mandiri. Hal ini membuat Lambert Kadju, Mujibu dan Mugi yang mengawal lini belakang Mandiri dipaksa bekerja keras. Terus menekan lawannya, Perselaya harus menunggu hingga 15 menit untuk bisa mencetak gol pertamanya. Berawal dari pelanggaran yang dilakukan Mugi terhadap Rahibun, Syafril dengan sempurna menaklukan kiper Mandiri, Ronald. Tendangan bola mati Syafril sebenarnya tidak begitu keras, namun Ronald tidak sempurna menangkapnya sehingga bola terlepas dan masuk ke gawang.
Stadion Oepoi bergemuruh ketika suporter Perselaya meneriakkan yel-yel menyambut gol tersebut. Namun kegembiraan ini hanya berlangsung empat menit. Mereka terbungkam ketika gawangnya dibobol pemain sendiri. Maksud hati menghalau bola, sundulan bek Perselaya, Imran, justru berbelok dan masuk ke gawang sendiri. Meski demikian, Perselaya tidak patah semangat. Menjelang turun minum, Rahibun berhasil memaksa Ronald memungut bola dari gawangnya, memanfaatkan kemelut di kotak penalti.
Babak kedua, pelatih Mandiri, Lukman Hakim melakukan sejumlah pergantian. Romi, Pieter, Ilham dan Anang dimasukkan. Hasilnya cukup efektif. Serangan- serangan Mandiri semakin tajam, sehingga mereka bisa menguasai permainan. Perselaya pun terpancing dengan permainan cepat Mandiri. Padahal, kalau saja mereka sedikit tenang dan berani memainkan irama, pasti Mandiri tidak akan leluasa bermain.
Dan, lima menit menjelang pertandingan usai, Mandiri berhasil menyamakan kedudukan lewat Syukur. Terkejut dengan gol tersebut, Perselaya mencoba memainkan bola-bola panjang langsung ke gawang Mandiri. Namun, hingga wasit Herman Willa meniup pluit panjang, tak ada gol tambahan yang tercipta. (eko)