Kekuatan Masih Merata

27 Agustus 2008 | Label: | |


HINGGA hari ketiga penyelenggaraan turnamen, belum ada kejutan-kejutan. Namun, justru inilah yang membuat persaingan masih merata. Grup A, C dan D sudah menyelesaikan pertandingan pertamanya

Dari Grup A, Mandiri, Perselaya, Ghanasex dan Sandelwood sama-sama memiliki satu poin. Selisih golnya pun sama. Itu artinya, penentuan siapa yang bakal lolos dari grup ini baru akan diketahui hingga pertandingan penyisihan terakhir. Melihat kualitas pemain dan permainan yang ditunjukkan, nampaknya sukar menentukan dua tim yang bakal lolos ke putaran kedua.

Hal yang sama juga terjadi di Grup D. Tapi kalau di Grup A masih ada gol yang tercipta, namun di Grup D, sama sekali belum ada gol. Putra Napo, AS Roma, Platina dan Putra Samudera sama-sama meraih hasil imbang tanpa gol. Padahal di Platina misalnya, ada pemain-pemain terbaik NTT seperti Frans Sabon, Hendro Toda, Thomas Gotha, Zola, Atus dan lainnya yang biasanya sanggup mencetak gol dari semua kesempatan. Di AS Roma ada Yus Ressie, Loius, Erens dan Jimi Hosana yang sangat matang dalam sepakbola NTT. Itu artinya, persaingan di Grup D, bakal panas hingga pertandingan ketiga.

Lain halnya di Grup C. Britama dan Kristal yang diunggulkan langsung meraup tiga poin di pertandingan perdananya. Tapi jangan langsung menyebut bahwa Britama dan Kristal akan langsung lolos setelah pertandingan keduanya. Britama dan Kristal akan saling jajal dipertandingan kedua sehingga siapa yang menang baru lolos. Akan menjadi menarik jika keduanya bermain imbang, sementara Persado dan Pelangi Putra yang belum mengantongi poin, juga imbang. Kalau ini yang terjadi, maka penentuan tim yang lolos juga ditentukan hingga pertandingan terakhir.

Ketat, panas dan sulit diprediksi. Sangatlah jelas bahwa kualitas dan pengalaman pemain bukan jaminan untuk menang. Lihatlah anak-anak muda Persado yang sempat menyulitkan skuad sarat pengalaman, Britama Kupang. Atau Platina FC yang menggabungkan skuad PSN Ngada dan PS Kota, tak sanggup mencetak gol ke gawang Johni Manu dkk yang selama ini masih dianggap 'pemain kelas dua' di Kota Kupang.

Evaluasi sudah harus dilakukan dari sekarang. Jangan anggap enteng lawan. Prediksi boleh dipasang, ambisi boleh diumbar, namun kualitas dan faktor keberuntungan juga harus diperhitungkan. (eko)

0 komentar: