Bintang Muda yang Bersinar di Euro 2008
01 Juli 2008 | Label: Euro 2008 | |SEBAGIAN besar pelatih tim peserta Piala Eropa 2008 yakin bahwa pemain muda mampu memberikan tontonan sepakbola modern yang tak kalah menarik dibanding para seniornya. Tenaga mereka sangat dibutuhkan dalam taktik sepakbola menyerang tanpa henti plus kecepatan dalam mengalirkan bola.
Dari sebagian pemain muda itu, beberapa di antaranya begitu bersinar di Swiss-Austria. Kompas.com telah memilih pemain muda usia, 20 hingga 23 tahun, yang bermain apik di timnya. Berikut profil singkat mereka.
Alberto Aquilani
Gelandang Italia yang musim lalu membela AS Roma ini sedang jadi buah bibir di Juventus. Mengutip perkataan kiper Gianluigi Buffon, Aquilani "bisa menjadi salah satu pemain terbaik dunia". Usianya baru 23 tahun dan ia pintar dalam memberikan umpan, sekaligus kuat dalam mengeksekusi bola mati. Penampilan menawannya terlihat saat Italia menang 3-1 pada laga persahabatan lawan Belgia.
Arda Turan
Pemain yang kini membela klub Galatasaray ini berjasa ketika menyelamatkan Turki dari eliminasi fase grup berkat golnya di injury-time lawan Swiss. Ia mengulangi kembali gol itu saat melawan Republik Ceko di perempat final dan membuka satu dari tiga gol Turki waktu itu. Turki akhirnya menang 3-2 berkat gol Nihat Kahveci. Arda yang baru berumur 21 tahun itu dianggap pemain masa depan yang cemerlang. Dia kini jadi incaran Juventus dan Arsenal.
David Silva
Pemain berusia 22 tahun ini menjadi bagian dalam lini tengah Spanyol. Ia pandai mencari posisi dan cepat dalam melakukan penetrasi ke jantung pertahanan lawan. Saat Tim Matador diserang, ia pun cepat turun ke lapangan belakang. Satu lagi, pemain Valencia ini juga jago dalam memberikan assist terutama umpan-umpan silang mematikan.
Igor Akinfeev
Penjaga gawang Rusia ini tampil apik selama turnamen. Usianya baru 18 tahun ketika dipanggil ke timnas pertama kali pada 2004. Kini umurnya 22 tahun. Selama enam pertandingan kualifikasi Euro yang diikutinya, dia hanya kebobolan sekali. Emosinya terkendali dan dia pun bagus dalam antisipasi bola di depan gawang.
Ivan Rakitic
Namanya mungkin tenggelam jika striker Eduardo jadi ikut ke Swiss-Austria. Rakitic toh membuktikan bahwa dia memang layak membela Kroasia dan tampil bagus saat mengalahkan Jerman di pertandingan kedua. Di perempat final ia memang gagal melakukan penalti lawan Turki, tapi setidaknya Inter Milan membuat namanya melambung setelah scudetto Serie-A itu memberikan tawaran main kepadanya.
Giorgio Chiellini
Tugasnya berat: menggantikan peran Fabio Cannavaro di lini pertahanan Italia. Ia bisa berperan ganda, sebagai bek tengah atau bek kiri. Pemain berusia 23 tahun ini mampu meredam serangan Fernando Torres saat Italia lawan Spanyol di perempat final.
Joao Moutinho
Moutinho menjalani debutnya sebagai pemain profesional sejak usia 18 tahun. Kini, tiga tahun kemudian, dia menjelma sebagai gelandang yang punya kemampuan bagus dalam menyerang maupun bertahan. Itu pula sebabnya, pelatih Luiz Felipe Scolari lebih memilihnya daripada Maniche yang tampil menawan di Euro 2004.
Luka Modric
Tawaran senilai 16 juta poundsterling dari Tottenham Hotspur sudah cukup menunjukkan penampilan ciamiknya. Playmaker Kroasia ini memiliki gerakan cepat dan passing bola yang akurat. Itulah yang membuatnya menjadi bagian penting saat menyingkirkan Inggris dari Euro 2008. Pemain berumur 22 tahun juga berperan besar membawa Kroasia ke perempat final Euro 2008.
Sebetulnya masih ada bintang muda lain seperti Karim Benzema dan Mario Gomez. Namun, penampilan kurang mengesankan dari kedua striker tersebut membuat keduanya tercoret dari daftar kami.*
Dari sebagian pemain muda itu, beberapa di antaranya begitu bersinar di Swiss-Austria. Kompas.com telah memilih pemain muda usia, 20 hingga 23 tahun, yang bermain apik di timnya. Berikut profil singkat mereka.
Alberto Aquilani
Gelandang Italia yang musim lalu membela AS Roma ini sedang jadi buah bibir di Juventus. Mengutip perkataan kiper Gianluigi Buffon, Aquilani "bisa menjadi salah satu pemain terbaik dunia". Usianya baru 23 tahun dan ia pintar dalam memberikan umpan, sekaligus kuat dalam mengeksekusi bola mati. Penampilan menawannya terlihat saat Italia menang 3-1 pada laga persahabatan lawan Belgia.
Arda Turan
Pemain yang kini membela klub Galatasaray ini berjasa ketika menyelamatkan Turki dari eliminasi fase grup berkat golnya di injury-time lawan Swiss. Ia mengulangi kembali gol itu saat melawan Republik Ceko di perempat final dan membuka satu dari tiga gol Turki waktu itu. Turki akhirnya menang 3-2 berkat gol Nihat Kahveci. Arda yang baru berumur 21 tahun itu dianggap pemain masa depan yang cemerlang. Dia kini jadi incaran Juventus dan Arsenal.
David Silva
Pemain berusia 22 tahun ini menjadi bagian dalam lini tengah Spanyol. Ia pandai mencari posisi dan cepat dalam melakukan penetrasi ke jantung pertahanan lawan. Saat Tim Matador diserang, ia pun cepat turun ke lapangan belakang. Satu lagi, pemain Valencia ini juga jago dalam memberikan assist terutama umpan-umpan silang mematikan.
Igor Akinfeev
Penjaga gawang Rusia ini tampil apik selama turnamen. Usianya baru 18 tahun ketika dipanggil ke timnas pertama kali pada 2004. Kini umurnya 22 tahun. Selama enam pertandingan kualifikasi Euro yang diikutinya, dia hanya kebobolan sekali. Emosinya terkendali dan dia pun bagus dalam antisipasi bola di depan gawang.
Ivan Rakitic
Namanya mungkin tenggelam jika striker Eduardo jadi ikut ke Swiss-Austria. Rakitic toh membuktikan bahwa dia memang layak membela Kroasia dan tampil bagus saat mengalahkan Jerman di pertandingan kedua. Di perempat final ia memang gagal melakukan penalti lawan Turki, tapi setidaknya Inter Milan membuat namanya melambung setelah scudetto Serie-A itu memberikan tawaran main kepadanya.
Giorgio Chiellini
Tugasnya berat: menggantikan peran Fabio Cannavaro di lini pertahanan Italia. Ia bisa berperan ganda, sebagai bek tengah atau bek kiri. Pemain berusia 23 tahun ini mampu meredam serangan Fernando Torres saat Italia lawan Spanyol di perempat final.
Joao Moutinho
Moutinho menjalani debutnya sebagai pemain profesional sejak usia 18 tahun. Kini, tiga tahun kemudian, dia menjelma sebagai gelandang yang punya kemampuan bagus dalam menyerang maupun bertahan. Itu pula sebabnya, pelatih Luiz Felipe Scolari lebih memilihnya daripada Maniche yang tampil menawan di Euro 2004.
Luka Modric
Tawaran senilai 16 juta poundsterling dari Tottenham Hotspur sudah cukup menunjukkan penampilan ciamiknya. Playmaker Kroasia ini memiliki gerakan cepat dan passing bola yang akurat. Itulah yang membuatnya menjadi bagian penting saat menyingkirkan Inggris dari Euro 2008. Pemain berumur 22 tahun juga berperan besar membawa Kroasia ke perempat final Euro 2008.
Sebetulnya masih ada bintang muda lain seperti Karim Benzema dan Mario Gomez. Namun, penampilan kurang mengesankan dari kedua striker tersebut membuat keduanya tercoret dari daftar kami.*