Pendukung Swiss Terdiam

16 Juni 2008 | Label: , , | |

Basel, Minggu - Kekecewaan dan rasa tak percaya melingkupi pendukung tuan rumah Swiss seusai takluk dari Ceko, 0-1, pada pertandingan perdana Piala Eropa 2008, Sabtu (7/6), di Basel, Swiss. Menyerang hampir sepanjang pertandingan, Swiss harus takluk oleh sontekan pemain pengganti Ceko, Vaclav Sverkos, pada menit ke-71.

Muka-muka murung langsung ditunjukkan pendukung tuan rumah begitu wasit asal Italia, Roberto Rosetti, meniup peluit pada akhir pertandingan. Mereka terdiam, hanyut dalam rasa kecewa, dan pulang dengan langkah gontai. Syal tim kebanggaan-yang diangkat tinggi-tinggi sebelum dan selama pertandingan-hanya disandang sekenanya.

Selain menonton langsung di Stadion St Jakob Park, Basel, pendukung tim tuan rumah ikut bergabung dengan sekitar 40.000 orang di zona penggemar di Vienna dan 10.000 orang lainnya di Zurich, kota terbesar di Swiss. Mereka menyaksikan pertandingan yang disiarkan melalui layar raksasa di tengah kota.

Sempat terjadi gesekan kecil antara pendukung tuan rumah dan pendukung Ceko pascakekalahan Swiss. Namun, berkat kesigapan pasukan keamanan setempat, insiden itu tidak berlanjut. Dua orang dari masing-masing pihak sempat dikeluarkan dari kerumunan dan diinterogasi, sebelum akhirnya dilepaskan.

Pelatih Swiss Jakob "Koebi" Kuhn menyatakan, para pendukung tidak perlu bersedih terlalu lama. Timnya hanya kurang beruntung dan para pemainnya dapat keluar lapangan dengan kepala tegak. Lebih dari itu, jalan timnya di Piala Eropa 2008 tidak otomatis berhenti setelah kalah dari Ceko.

"Kami layak menang karena mendapatkan peluang lebih banyak. Tetapi, itulah sepak bola, kadang kami butuh sedikit keberuntungan. Satu hal harus diingat, kompetisi belum selesai," kata Kuhn.

Di lapangan, Swiss memang harus bisa lebih baik dalam memanfaatkan peluang. Saat melawan Ceko, mereka membuat 13 kali tendangan ke gawang lawan, berbanding dengan Ceko yang hanya membuat delapan kali tembakan ke gawang Swiss.

Sebelum ditarik keluar karena cedera, Alexander Frei bersama Valon Behrami dan Gokhan Inler menjadi inspirator serangan Swiss. Namun, setelah Hakan Yakin masuk menggantikan Frei, permainan Swiss sedikit berubah. Yakin yang bebas bergerak di daerah pertahanan Ceko menjadi target man.

Memori Portugal
Kuhn berharap timnya dapat becermin dari pengalaman Portugal saat menjadi tuan rumah Piala Eropa 2004. Saat itu Portugal juga menderita kekalahan pada partai perdana melawan Yunani, 1-2, tetapi lalu dapat bangkit hingga mencapai final. Meskipun mereka gagal juara karena kembali dipecundangi Yunani, 0-1, menurut Kuhn, semangat juang para pemain Portugal patut ditiru Swiss.

"Jadi, daripada menyerah kalah, kami lebih baik berjuang lebih keras. Para pemain berhak istirahat nyenyak hingga pertandingan melawan Turki tiga hari lagi," kata Kuhn.

Kuhn meratapi kemungkinan absennya striker Alexander Frei yang menderita cedera ligamen lutut pada laga kedua, bahkan hingga akhir kompetisi. Namun, ia menegaskan, dengan ataupun tanpa Frei-yang notabene merupakan pencetak gol terbanyak tim nasional Swiss dengan 35 gol dari 60 pertandingan-perjuangan Swiss tidak boleh berhenti.

Sementara itu, di kubu Ceko, Pelatih Karel Brueckner mengaku puas dengan hasil, tetapi tidak demikian dengan permainan timnya.

"Tiga poin pada pertandingan pertama adalah permulaan yang baik dan mempermudah langkah kami ke babak berikutnya. Namun, untuk itu kami mau tak mau harus mempraktikkan permainan yang lebih baik," kata Brueckner.

Ia membantah timnya sengaja memainkan sepak bola negatif, dengan hanya bermain bertahan hampir sepanjang pertandingan. Menurut dia, hal itu terjadi karena tim tuan rumah bermain baik dan cenderung menekan.

"Itulah mengapa saya memutuskan memasukkan Vaclav Sverkos di babak kedua menggantikan Jahn Koller. Pada saat kami terus dibuat bertahan, kami butuh pemain yang pergerakannya cepat untuk melakukan serangan balik. Dan, hal itu ternyata berhasil," kata Brueckner.

Menang dengan skor tipis dan lewat permainan yang kurang mengesankan atas Swiss, Brueckner tidak yakin timnya dapat menjuarai Grup A. Untuk lolos ke babak perempat final, timnya hanya mengejar posisi kedua di klasemen. (AP/Reuters/BEN)

http://cetak.kompas.com/read/xml/2008/06/09/0318164/pendukung.swiss.terdiam

0 komentar: