Pembuktian Deco untuk Dunia

16 Juni 2008 | Label: , , | |

Geneva, Kompas - Kemenangan 3-1 Portugal atas Repu- blik Ceko di Stade de Geneve, Geneva, Swiss, Rabu (11/6), adalah pembuktian Deco Souza. Gol pertama lahir dari kakinya, sedangkan gol kedua yang dibuat oleh Cristiano Ronaldo merupakan hasil assist Deco yang membuat Ronaldo tak kesulitan melesakkan bola ke gawang Petr Cech.

Dengan aksi memikat pada dua laga perdana Portugal di Piala Eropa 2008, Deco layak merengkuh kembali keberadaannya sebagai salah satu gelandang terbaik dunia. Citra itu masih melekat hingga Piala Dunia 2006 di Jerman. Ketika itu Deco-meski diganjar kartu merah pada perempat final melawan Belanda- punya kontribusi besar dalam membawa Portugal ke semifinal.

"Sinar" Deco meredup setahun terakhir, ketika performanya di Barcelona tak konsisten. Karena itu pula, sejumlah media di Eropa meragukan kapasitasnya untuk mampu menjadi jenderal lini tengah Portugal di Swiss-Austria.

Pada 2 x 45 menit laga melawan Ceko Rabu malam waktu setempat, Deco menjadi motor seluruh serangan Portugal. Posisinya sebagai gelandang serang sentral-dalam formasi 4-2-3-1 ramuan pelatih Luiz Scolari-ditunaikannya dengan mengesankan.

Peran Deco sudah terasa penting saat gol Portugal tercipta pada menit kedelapan. Kerja sama apik Ronaldo dan Nuno Gomes "berakhir" ketika bola berhasil dihalau Petr Cech. Namun, sial bagi Ceko, masih ada Deco yang berposisi menguntungkan. Dengan sontekan kedua Deco, gol pertama Portugal pun tercipta.

Di Ceko ada Sionko
Asa tim Ceko muncul kembali ketika pemain sayap Libor Sionko menyamakan kedudukan, delapan menit kemudian. Menyambut umpan lambung sepak pojok Jaroslav Plasil, Sionko yang membela FC Kobenhavn (Denmark) itu, menanduk bola dengan keras sehingga membuat lini belakang Portugal, termasuk kiper Ricardo, tak berdaya.

Suporter Ceko pun bernyanyi-nyanyi. Beberapa kali mereka meneriakkan "Libor Sionko, Libor Sionko", sebagai apresiasi atas penampilan pemain berusia 31 tahun yang memang impresif itu. Sionko-yang dipasang di sayap kanan-berkali-kali menjadi kreator serangan tim "Kereta Cepat" bersama Plasil yang bersiaga di sayap kiri.

Di tim Ceko ada Sionko, di Portugal ada Deco. Pada menit ke-62, gelandang Barcelona itu membuktikan kembali ketajaman intuisinya. Dalam formasi bertahan Ceko yang utuh dan siaga, dioperlah umpan mendatar ke Ronaldo, yang lalu menceploskan bola ke gawang dengan tendangan kencang. Bola menyusur tanah, gagal diantisipasi Cech.

"Kekalahan" Petr Cech

Gol ini juga ibarat "kekalahan" berikut Petr Cech, setelah sebelumnya kiper Chelsea itu kebobolan lewat gol sundulan kepala Ronaldo pada laga final Liga Champions.

Akan tetapi, bukan berarti Cech tampil buruk. Pada babak pertama, penjaga gawang- yang "setia" mengenakan helm pelindung-itu setidaknya dua kali menggagalkan upaya Ronaldo. Salah satunya, menangkap bola tendangan bebas bintang Portugal tersebut.

Kejayaan Portugal atas Ceko makin kukuh dengan gol ketiga pada injury time. Kali ini, dua pemain pengganti-Hugo Almeida dan Ricardo Quaresma- mengakhiri free kick cepat dengan manis, ketika mayoritas pemain Ceko mematung karena tak mengira tendangan bebas dilepaskan begitu cepat.

Senyum Eusebio
Di tribun kehormatan, senyum mengembang di wajah Eusebio Ferreira, duta sepak bola Portugal yang juga pemain legendaris negeri itu. Kehadiran Eusebio pada Piala Dunia 2006 setidaknya mengantar Portugal ke semifinal. Puluhan ribu pendukung Portugal kini menanti tuah berikutnya atas kehadiran Eusebio di Swiss- Austria.

Kemenangan ini juga bukti keyakinan diri Luiz Scolari, yang akrab disebut "Big Phil". Sebelum laga, Scolari yang sukses membawa Brasil juara dunia menyatakan, "Kami akan terus menjaga performa terbaik ini, dan terus percaya diri, tetapi tidak lantas terlalu percaya diri."

"Big Phil" juga mengungkapkan, jika sebuah tim bermain dinamis dan saling mendukung satu sama lain, namun gagal menang, tidak ada alasan menyalahkan tim itu. Ini pernyataan tersirat Scolari, bahwa ia bangga dengan permainan tim asuhannya. Sebab, selain tampil dinamis, penuh kerja sama dan saling mendukung, Portugal juga menang pada laga perdana melawan Turki. (Adi Prinantyo, dari Geneva, Swiss)

http://cetak.kompas.com/read/xml/2008/06/13/01184317/pembuktian.deco.untuk.dunia

0 komentar: