Laga Penuh Emosi
26 Juni 2008 | Label: Euro 2008, Jerman, Turki | | Berlin, Selasa - Polisi dan pengurus komunitas di Jerman memperkirakan, dukungan suporter Jerman maupun Turki dalam pertandingan semifinal yang mempertemukan kedua tim di Stadion St Jakob Park, Basel-Swiss, Rabu (25/6) atau Kamis dini hari WIB, akan penuh emosional. Namun, diyakini suporter bisa tertib.
 Berlin, Selasa - Polisi dan pengurus komunitas di Jerman memperkirakan, dukungan suporter Jerman maupun Turki dalam pertandingan semifinal yang mempertemukan kedua tim di Stadion St Jakob Park, Basel-Swiss, Rabu (25/6) atau Kamis dini hari WIB, akan penuh emosional. Namun, diyakini suporter bisa tertib.Di Jerman sendiri diperkirakan ada 2,7 juta penduduk asli Turki yang menetap di sana. Jumlah itu jauh lebih besar daripada penduduk Eropa lain yang tinggal di Jerman.
Bendera kedua negara telah dipasang berdampingan di gedung-gedung dan mobil di negara itu sejak putaran Piala Eropa 2008 dimulai tiga minggu yang lalu.
"Bagi kami, siapa pun yang maju ke final, baik Jerman maupun Turki, kami tetap senang," kata pemimpin yang memayungi komunitas Turki di Jerman, Kenan Kolat.
"Saya tidak berharap ada persoalan apa pun. Saya berharap warga dapat melihat pertandingan dengan baik dan tidak melakukan sesuatu yang salah," katanya.
Di Berlin dilaporkan sekitar 670.000 orang dari komunitas Turki di Berlin akan menonton bersama melalui tiga layar raksasa di suatu tempat yang berjarak 1,2 kilometer dari pusat kota.
Menteri Dalam Negeri Jerman Wolfgang Schaeuble mengajak suporter dari kedua kubu untuk merayakan bersama apa pun hasil pertandingan itu dengan damai dan tanpa kekerasan.
Dua pemain tim nasional Turki, yakni Hamit Altintop dan Hakan Balta, dilahirkan di Jerman, sementara Pelatih Jerman Joachim Loew pernah melatih di klub Turki, Fenerbahce dan Adanaspor.
Emosi luar biasa
Siapa pun yang menang dalam pertandingan Jerman-Turki, menurut Schaeuble, tidak perlu dipersoalkan. "Hati penduduk Turki yang tinggal di Jerman ada pada kedua tim," kata Schaeuble dalam artikelnya untuk koran BZ. "Saya mengharapkan pertandingan yang luar biasa dengan emosi yang luar biasa," tulis Schaeuble.
"Mungkin tidak hanya tim terbaik yang menang, namun juga persahabatan Jerman-Turki," katanya. Pertandingan hari Rabu, yang akan memperebutkan final pada hari Minggu (29/6) melawan Spanyol atau Rusia, adalah kesempatan untuk membuktikan hubungan politik antara Jerman dan Turki bisa lebih baik.
Hubungan keduanya sempat terganggu akibat pernyataan terpisah dari pemimpin kedua negara, yakni Kanselir Jerman Angela Merkel dan Perdana Menteri Turki Tayyip Erdogan.
Erdogan, yang berbicara di Cologne pada Februari lalu, menyatakan, Turki harus belajar dari Jerman, tetapi hal itu tidak boleh menghapuskan identitas mereka sebagai warga Turki.
Merkel dan anggota konservatifnya yang menentang masuknya Turki dalam keanggotaan Uni Eropa memiliki argumentasi bahwa kelompok pendatang harus beradaptasi dengan cara hidup orang Jerman meski ini berarti mereka harus meninggalkan kebudayaan asalnya.
Salah satu bukti adanya ketegangan paskapernyataan itu adalah adanya penolakan perwakilan Jerman untuk menghadiri kongres tahunan komunitas Turki di Jerman setelah sejumlah anggota komunitas itu melontarkan kritik kepada pihak Jerman.
Polisi di Cologne menyatakan, mereka kesiapannya mengantisipasi persoalan apa pun yang mungkin timbul sebagai ekses dari pertandingan Rabu mendatang. "Sejauh ini, tidak ada hal politis di luar persoalan sepak bola semata," kata Direktur Operasi Polisi di Cologne Volker Lange. (REUTERS/WHY)
http://cetak.kompas.com/read/xml/2008/06/25/01445276/laga.penuh.emosi